Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bantah Rasialisme Sistemik di Kepolisian, Trump: Mereka Baik

Presiden Trump membantah adanya rasialisme sistemik di tubuh Kepolisian terkait berbagai kasus pembunuhan warga kulit hitam yang melibatkan polisi

9 Juni 2020 | 12.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden A.S. Donald Trump tiba dalam kunjungan di pabrik Produk Medis Puritan yang memproduksi alat penyeka swab test virus corona, di Guilford, Maine, A.S., Jumat, 5 Juni 2020. Pihak Gedung Putih belum merespon kejadian ini. REUTERS/Tom Brenner

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menguatnya rencana reformasi dan pemangakasan anggaran Kepolisian mendorong Presiden Amerika Donald Trump mengumpulkan lembaga penegak hukum di kantornya, Senin kemarin. Trump menegaskan sikapnya pada pertemuan tersebut bahwa dirinya menentang segala bentuk reformasi ataupun pemangkasan anggaran Kepolisian.

Tidak berhenti di situ, Trump juga membantah rasialisme telah mengakar secara sistemik di tubuh Kepolisian. Ia mengklaim 99,9 persen personil Kepolisian Amerika tidak rasis.

"Mereka orang-orang baik. Jadi, tidak akan ada pemangkasan, tidak akan ada pembongkaran terhadap Kepolisian kita," ujar Trump sebagaimana dikutip dari New York Times pada hari Selasa, 9 Juni 2020.

Dengan menentang pemangkasan anggaran Kepolisian, ini untuk pertama kalinya Trump sepakat dengan rivalnya di Pemilu Amerika nanti, Joe Biden. Biden, sebelumnya, sudah menyatakan bahwa dirinya menentang pemangkasan anggaran dan merasa ada jalan lain untuk memperbaiki kinerja Kepolisian.

Hal yang berbeda, Biden sangat mendukung adanya reformasi Kepolisian selama tidak melibatkan pemangkasan anggaran. Trump menentang baik pemangkasan anggaran maupun reformasi. Bagi Trump, Kepolisian tidak pantas mendapatkan perlakuan tersebut terlepas apa yang terjadi terhadap George Floyd.

Sebagaimana diketahui, George Floyd adalah warga kulit hitam di Minneapolis, Minnesota yang meninggal setelah kepolisian setempat menindih lehernya dengan lutut. Hal tersebut memicu berbagai gerakan anti-rasialisme dan unjuk rasa.

Hingga berita ini ditulis, unjuk rasa sudah berlangsung lebih dari sepekan. Beberapa di antaranya berujung kerusuhan dan penjarahan di mana warga bertarung dengan aparat keamanan. Hal itu mendorong pemerintah negara bagian mengkaji berbagai hal untuk mengubah Kepolisian, mulai dari reformasi maupun memangkas anggaran secara dramatis.

"Selama ini, Kepolisian sudah membantu kita untuk tetap aman. Ada kalanya kita melihat hal buruk seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Namun, bisa saya katakan bahwa 99,9 persen dari mereka adalah orang-orang baik," ujar Trump menegaskan sikapnya.

Sikap Trump menurun kepada pejabat-pejabat di administrasinya. Mereka mencoba mengubah narasi adanya masalah rasialisme di tubuh Kepolisian menjadi penyalahgunaan wewenang serta bullying. Hal itu salah satunya disampaikan oleh Kementerian Keamanan Dalam Negeri yang berkata bahwa Floyd pun tak akan selamat dari aksi Derek Chauvin misalkan berkulit putih.

ISTMAN MP | NEW YORK TIMES

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus