Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bb dibebaskan

Eks presiden aljazair, ahmed ben bella dibebaskan setelah ditahan 14 tahun oleh presiden benjedid chadli dalam rangka perayaan ultah ke-17 kemerdekaan aljazair. (ln)

14 Juli 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUATU malam 14 tahun lalu, barisan tank mengepung Villa Joly. Presiden Ahmed Ben Bella diseret keluar dari tempat tidurnya. Sejak itu ia hilang dari pandangan umum, menjalani tahanan rumah yang tempatnya selalu dirahasiakan. Pekan lalu bekas presiden itu dibebaskan, tapi pihak resmi tetap merahasiakan di mana ia berada. Usia Ben Bella kini 62 tahun, belum terlalu tua untuk aktif kembali. Dia tentu boleh memajukan permohonan untuk bergabung lagi dengan Front Pembebasan Nasional, kata seorang jurubicara FLN. Ben Bella dulu ikut mendirikan FLN itu tahun 1954 sewaktu gerakan bawah tanah melawan Perancis. Front itulah satu-satunya partai politik di Aljazair sekarang. Presiden Benjedid Chadli memerintahkan pembebasan Ben Bella, demikian APS (kantor berita resmi Aljazair), dalam rangka perayaan ulang tahun ke-17 kemerdekaan Aljazair. Dosanya di masa lalu, jika ada, tidak disebut. Tapi, demikian spekulasi di sana, tipis kemungkinan bagi Ben Bella untuk bisa terjun lagi ke gelanggang politik negeri itu. Dia sudah terlalu lama tersingkir. Namanya pun dianggap sudah dilupakan orang. Ben Bella tadinya seorang presiden yang flamboyan. Berasal dari keluarga petani, dia sebagai prajurit Perancis dalam Perang Dunia II pernah mendapat tanda jasa. Namun dia kecewa terhadap alam kolonial, lantas membentuk Organisation Speciale yang bertujuan mengangkat senjata melawan Perancis. Ditambah dengan kehadiran FLN yang dipimpinnya, akhirnya Perancis kewalahan. Tentara Perancis menangkapnya tahun 1956 ketika dia menuju Paris untuk berunding dengan PM Guy Mollet. Barulah 6 tahun kemudian dia dibebaskan. Sementara itu namanya makin harum selama dalam tahanan, hingga banyak dukungan baginya untuk menjadi presiden tahun 1962. Adalah Houari Boumedienne, pemimpin Tentara Pembebasan Nasional, yang sangat membantu pilihan atas diri Ben Bella. Kemudian, 19 Juni 1965, adalah juga Boumedienne, Menteri Pertahanan waktu itu yang menggulingkannya dalam suatu kudeta tanpa darah. Beberapa waktu menjelang kematian Presiden Boumedienne (27 Desember 1978), Ben Bella pernah diduga akan dipanggil dari tempat pengasingannya untuk kemungkinan berkuasa lagi. Ternyata tidak. Kolonel Chadli, kini presiden, kabarnya turut terlibat dalam kudeta 1965 yang membawa Boumedienne ke pimpinan negara. Belum diketahui apa tujuan Chadli membebaskan Ben Bella. Sudah jelas bahwa FLN di zaman Boumedienne seakan-akan tertidur. Tapi belakangan ini kelihatan peranan FLN akan dipulihkan. Sedang Presiden Chadli yang merangkap jabatan Sekjen FLN bukannya tanpa saingan. Siapa tahu, Ben Bella mungkin masuk dalam siasatnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus