Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, tak mengundang Vladimir Putin ke acara pelantikannya pada Januari 2025. Menurut Kremlin seperti dilansir dari Sky News, Rusia belum menerima undangan yang ditujukan untuk Putin, menghadiri upacara pelantikan presiden terpilih AS pada 20 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebaliknya, Trump telah mengundang Presiden Cina Xi Jinping untuk menghadiri pelantikan di Washington DC. Padahal sebelumnya mengancam akan mengenakan tarif besar terhadap barang-barang Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris pers terpilih Trump, Karoline Leavitt, mengonfirmasi bahwa ia mengundang Xi Jinping. Namun Xi Jinping belum memastikan untuk hadir di pelantikan tersebut.
"Ini adalah contoh Presiden Trump yang menciptakan dialog terbuka dengan para pemimpin negara yang bukan hanya sekutu kita, tetapi juga musuh dan pesaing," kata Leavitt saat diwawancara di Fox News. "Kami melihat ini pada masa jabatan pertamanya. Ia bersedia berbicara dengan siapa pun dan akan selalu mengutamakan kepentingan Amerika."
Dalam wawancara dengan NBC News minggu lalu, Trump mengatakan bahwa ia akrab sekali dengan Xi Jinping. Ia mengatakan mereka baru saja berkomunikasi pekan ini.
Belum pernah terjadi sebelumnya jika salah satu presiden Rusia atau Cina yang merupakan pesaing AS, akan datang ke pelantikan Trump.
Pelantikan Trump yang semakin dekat telah membuat Presiden AS Joe Biden bergegas mengucurkan miliaran dolar lagi bantuan militer ke Ukraina. Biden juga berupaya mengakhiri perang Israel melawan Hamas di Gaza.
Adapun Donald Trump telah mendesak Moskow dan Kyiv mencapai gencatan senjata segera. Ia mengatakan Ukraina kemungkinan harus bersiap menerima lebih sedikit bantuan militer AS.
Baik pemerintahan Biden yang akan berakhir maupun pemerintahan Trump yang akan datang mengatakan mereka berharap perang Israel-Hamas berakhir sebelum pelantikan presiden terpilih pada Januari. Namun pembicaraan gencatan senjata selama berbulan-bulan telah terhenti berulang kali dan tidak ada tanda-tanda akan berakhir.