Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Begini Penularan dan Pencegahan Virus Hanta, Penyakit Zoonosis Langka yang Bisa Mematikan

Di benua Amerika, virus Hanta akan memberikan sindrom Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS), sedangkan di Eropa dan Asia sindrom yang disingkat HFRS.

10 Maret 2025 | 06.25 WIB

Foto terakhir Gene Hackman dan Betsy Arakawa. Foto:  Daily Mail.
Perbesar
Foto terakhir Gene Hackman dan Betsy Arakawa. Foto: Daily Mail.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Infeksi virus Hanta alias Hantavirus menjadi salah satu bentuk bahwa manusia dan hewan bisa saling memengaruhi, termasuk kesehatan. Pasalnya virus ini adalah hasil kontaminasi partikel dari kotoran, urine, atau bahkan air liur hewan pengerat berupa tikus ke dalam udara. Di beberapa kondisi, kontaminasi langsung dengan cara menyentuh kotoran, urine, atau air liur tikus menjadi bentuk penyebaran lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Amerika Serikat sendiri, penyebaran penyakit ini dimasukkan ke dalam daftar Notifiable Disease Surveillance System (NNDSS). Yang artinya, setiap orang memiliki penyakit ini harus dilaporkan kepada pemerintah dan mendapatkan pengobotan yang juga dipantau oleh hukum karena kemungkinan penularan dan tingkat keparahannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hantavirus sendiri terdiri dari dua jenis sindrom, tergantung dari daerah penyebaran virusnya. Di wilayah benua Amerika, virus Hanta akan memberikan sindrom Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS), sedangkan di wilayah Eropa dan Asia sindrom yang ditunjukkan adalah Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS).

Keduanya memiliki gejala yang mirip, tetapi dengan efek yang cukup berbeda. Di wilayah Amerika efek yang diberikan lebih banyak kepada pernapasan, sedangkan di Eropa dan Asia akan lebih banyak ditujukan kepada pembuluh darah, bahkan ginjal juga. Namun, pola penyebaran virus ini masih sama-sama melalui jenis tikus yang ada di daerah daratan tersebut.

Sejauh ini, penyebaran virus ini masih dilaporkan terjadi antara manusia dan hewan, belum ada yang menjelaskan bahwa manusia yang terinfeksi dapat menularkannya juga. Bahkan, pada tahun 2020 lalu, Sumaiya Shaiks sebagai seorang pakar saraf dalam laman sosial media X-nya menyampaikan bahwa penularan virus ini dengan sesama manusia jarang terjadi.

Dikutip dari WebMD, sejauh ini belum ada vaksin atau obat khusu yang bisa membunuh virus ini. Biasanya, para penderita penyakit ini nanti akan dirawat intensif saja lewat penempatan di ruang terpisah dan terapi. Terapi ini nanti akan dibantu dengan suplai oksigen untuk membersihkan paru-paru yang sudah terinfeksi dengan virus dan penuh dengan cairan.

Di beberapa kasus dengan penderita hantavirus, terapi yang dilakukan bukan lagi hanya berupa terapi oksigen, melainkan pemompaan darah keluar dari tubuh. Hal ini harus dilakukan untuk membantu pengeluaran karbondioksida dan menyuplai oksigen baru ke dalam darah dan bisa diantarkan ke dalam paru-paru.

Penyebaran penyakit ini yang dibawakan oleh tikus membuat beberapa daerah menjadi lokasi yang riskan untuk tertular virus Hanta. Risiko penyebarannya akan lebih banyak di daerah, seperti pertanian, gudang-gudang penyimpanan makanan, perkebunan, dan lokasi-lokasi yang mudah untuk menjadi ekosistem tikus.

Healthline sendiri juga menyebutkan bahwa orang-orang yang bekerja di luar ruangan dan dekat dengan lokasi-lokasi yang disebutkan di atas akan memiliki risiko infeksi lebih tinggi. Disebutkan juga bahwa kegiatan untuk berkemah atau beraktivitas di alam memiliki risiko yang sama.

Namun, dijelaskan bahwa risiko sindrom ini akan lebih tinggi kepada orang-orang lansia, terutama berusia 70 tahun ke atas. Bahkan, berdasarkan data yang ada, sejauh ini virus ini disebutkan bahwa lebih berisiko kepada pria karena jumlah pasien yang terinfeksi lebih banyak dari pria.

Walau penyakit ini tergolong cukup langka, pencegahan terhadap penyakit ini masih tetap perlu dilakukan karena dampak yang diberikannya tidak main-main. Anjuran paling mudah untuk dilakukan adalah menjaga kebersihan mengingat penyebaran virus ini akibat hewan pengerat.

Selain itu, Anda juga bsia melakukan beberapa hal ini.
a. Tutupi lubang atau celah bagian rumah dengan semen, logam, atau jaring kawat.
b. Gunakan perangkat tikus untuk mencegah tikus masuk ke dalam ruangan yang sering digunakan.
c. Simpan makanan di tempat yang tertutup dan aman dari jangkauan hewan.
d. Gunakan alat pelindung diri, seperti masker dan sarung tangan saat membersihkan area-area tertentu yang mungkin terkontaminasi ekskreta tikus.
e. Lakukan pengendalian populasi tikus berkala jika Anda tinggal di area persawahan, perkebunan, atau daerah-daerah yang memiliki populasi tikus tinggi dengan cara memanggil pembasmi.

Virus Hanta memang menjadi penyakit langka dan tergolong mematikan. Namun, jika dibarengi dengan kewaspadaan dan pengendalian yang baik, hantavirus tidak akan semenakutkan itu.

Zainal Ishaq berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Kenali Virus Hanta, Penyakit Langka yang Merenggut Nyawa Istri Gene Hackman

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus