Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bendera Suriah Berkibar di Dara'a Setelah 7 Tahun Perang

Pasukan pemerintah Suriah mengibarkan bendera di Dara'a, kota pertama yang dilanda perang sipil selama lebih dari 7 tahun.

13 Juli 2018 | 18.06 WIB

Dalam foto yang dirilis oleh kantor berita resmi Suriah, SANA, menunjukkan pasukan Suriah berdiri di perbatasan Naseeb dengan Yordania, di provinsi selatan Daraa, Suriah, Sabtu, 7 Juli 2018. Pasukan Suriah menguasai perbatasan Naseeb sehari sebelum serangan selama dua minggu, dan setelah pemberontak mengumumkan mereka telah mencapai kesepakatan dengan mediator Rusia untuk mengakhiri pertempuran di provinsi selatan Daraa dan menyerahkan perbatasan. [SANA via AP]
Perbesar
Dalam foto yang dirilis oleh kantor berita resmi Suriah, SANA, menunjukkan pasukan Suriah berdiri di perbatasan Naseeb dengan Yordania, di provinsi selatan Daraa, Suriah, Sabtu, 7 Juli 2018. Pasukan Suriah menguasai perbatasan Naseeb sehari sebelum serangan selama dua minggu, dan setelah pemberontak mengumumkan mereka telah mencapai kesepakatan dengan mediator Rusia untuk mengakhiri pertempuran di provinsi selatan Daraa dan menyerahkan perbatasan. [SANA via AP]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan pemerintah Suriah memasuki kota Dara'a pada hari Kamis, 12 Juli 2018 dan mengibarkan bendera di kota yang pertama dilanda perang sipil selama lebih dari 7 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Berdasarkan kesepakatan yang dicapai pekan lalu dengan kelompok-kelompok milisi, kelompok teroris akan menyerahkan senjata berat dan senjata ringannya, dan mereka yang setuju dengan kesepakatan itu akan diizinkan untuk tetap tinggal di tempat ini," kata pemerintah Suriah dalam pernyataannya yang dilansir oleh CNN, Jumat, 13 Juli 2018.

"Dan mereka yang menolak rekonsiliasi akan dievakuasi," ujar kantor berita pemerintah, SANA.

Baca: 6 Negara Bertempur Besar-besaran di Suriah, untuk Apa?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Lebih dari 300 ribu warga Suriah menjadi tunawisma di Dara'a akibat perang. Menurut juru bicara UNICEF, Badan PBB untuk urusan anak-anak, jumlah warga sipil yang meninggalkan rumahnya di Dara'a, di selatan Damaskus merupakan yang terbesar sejak perang pecah sekitar tujuh tahun lalu.

Menurut UNICEF, dalam kurun waktu 3 bulan sejak perang pertama kali pecah di Dara'a, sekiar 180 ribu anak-anak terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Bagi warga Suriah, perang pertama kali pecah di Dara'a, kota agrikultur yang berbatasan dengan Yordania.

Perang ditandai dengan penangkapan 15 remaja laki-laki karena menyemprotkan cat untuk membuat grafiti di dinding satu sekolah menengah atas.

Baca: Ini Tujuan Rusia, Turki, dan Iran dalam Perang 7 Tahun di Suriah

Di dinding sekolah itu muncul tulisan: Sekarang giliran Dokter." Kalimat itu merujuk pada presiden Suriah Bashar al-Assad.

Assad disandingkan senasib dengan presiden Mesir Hosni Mubarak dan presiden Tunisia Ben Ali.

Polisi kota Dara'a tidak menemukan terduga pelaku yang menulis kalimat itu. Sejumlah remaja yang membuat grafiti jadi sasaran amarah polisi. Mereka ditangkap, dipukuli, dan kuku jari tangan mereka dicabut. Mereka menjalani siksaan beberapa minggu dengan tujuan meminta mereka mengakui perbuatan mereka.

Setelah muncul aksi protes menuntut Assad memerintahkan polisi membebaskan remaja-remaja itu. Beberapa minggu kemudian remaja itu dibebaskan dan Dara'a menjadi titik perlawanan pemerintah terhadap berbagai gelombang aksi protes.

Baca: PBB Desak Semua Pihak Hentikan Operasi Militer di Suriah

Dara'a pun menjadi medan perang yang membuat jutaan orang meninggalkan rumah mereka dan ratusan ribuan orang meninggal. Belakangan, pasukan Suriah dan Rusia melakukan serangan besar-besaran terhadap kelompok pemberontak anti Assad.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus