Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berdalih sedang Perang, Zelensky Sebut Kini Bukan Waktu yang Tepat untuk Pemilu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sekarang bukan waktu yang tepat untuk pemilu, selagi Ukraina masih berada di bawah serangan invasi Rusia.

7 November 2023 | 11.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sekarang bukan waktu yang tepat untuk Ukraina mengadakan pemilihan umum, ketika negaranya masih berada dalam masa perang setelah Rusia melancarkan invasi di sana pada Februari 2022 lalu. Hal ini ia sampaikan dalam video pidato yang diunggah pada Senin, 6 November 2023, dengan judul “Pertarungan yang menentukan nasib negara dan rakyat kini sedang berlangsung; ini bukan waktu yang tepat untuk pemilu.”
 
Komentar Zelensky tampaknya mengesampingkan pembicaraan yang ramai akhir-akhir ini bahwa Ukraina harus mengadakan pemungutan suara untuk menunjukkan kredibilitas demokrasinya tetap baik. Gagasan tersebut ia anggap tidak bertanggung jawab.
 
“Kita semua memahami bahwa saat ini, di masa perang, ketika terdapat banyak tantangan, sangatlah tidak bertanggung jawab jika membahas topik terkait pemilu dengan cara yang sembrono,” katanya.
 
Meskipun darurat militer yang diberlakukan di negara tersebut pada awal invasi Rusia besar-besaran melarang pihak berwenang mengadakan pemilu, terdapat peningkatan perdebatan di dalam dan luar negeri mengenai kemungkinan pemilu Ukraina pada Maret 2024.
 
Dalam video pidatonya, presiden tersebut mengatakan sangat penting untuk berkonsentrasi pada tantangan militer yang dihadapi Ukraina, ketika negara itu mencoba mengusir pasukan Rusia yang menduduki hampir seperlima wilayahnya lebih dari 20 bulan setelah melancarkan invasi.
 
“Kita perlu menyadari bahwa ini adalah waktu untuk pertahanan, waktu untuk berperang,” ujarnya. Ia mengatakan hal itu sekarang menjadi sandaran bagi nasib Ukraina dan rakyatnya.
 
“Saya percaya bahwa pemilu tidak tepat pada saat ini,” imbuh dia.
 
Jika berada dalam masa damai, Ukraina seharusnya mengadakan pemilihan parlemen pada Oktober dan putaran pertama pemilihan presiden pada awal musim semi 2024, yang jatuh pada awal Maret hingga akhir Mei.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Senator Amerika dari Partai Republik Lindsey Graham dan beberapa pejabat Barat lainnya mendesak Kyiv untuk mengadakan pemilu untuk menunjukkan bahwa negara tersebut dapat menyelenggarakan pemungutan suara yang bebas dan adil ketika sedang berperang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada akhir pekan bahwa presiden sedang mempertimbangkan pro dan kontra pemilu masa perang.

Zelensky sendiri sebelumnya mengatakan dia akan siap mengadakan pemungutan suara jika Ukraina mendapatkan bantuan yang dibutuhkan – dan jika pemilu dianggap perlu.

Kesabaran Barat 

Meskipun peringkat Zelensky melonjak setelah dimulainya invasi Rusia, terdapat tanda-tanda ketidaksabaran yang semakin besar terhadap pemimpin Ukraina tersebut di antara beberapa sekutu barat Kyiv.

Ada juga keretakan dalam kepemimpinan negara itu setelah komandan tertinggi Ukraina memberi isyarat bahwa perang telah mencapai tahap statis, sebuah penafsiran yang dibantah keras oleh Zelensky pada akhir pekan.

Pada Senin, Zelensky mengatakan bahwa jika terbukti perlu untuk mengakhiri pembicaraan yang memecah belah, ada struktur negara yang “mampu mengambil keputusan tersebut dan memberikan semua jawaban yang diperlukan kepada masyarakat.”

Dia juga mengatakan bahwa sangat penting bagi lembaga-lembaga negara untuk sepenuhnya mendukung upaya perang “dan bukan pada pembangunan jalan atau perbaikan jalan”.

Negara tersebut, katanya, harus lebih berkonsentrasi “pada pertahanan…khususnya di tingkat regional,” dan menyerukan upaya untuk memastikan tidak terulangnya serangan Rusia pada akhir pekan terhadap brigade Ukraina yang menurut para pejabat militer menewaskan 19 tentara.

Zelensky sebelumnya mengatakan serangan di wilayah Zaporizhzhia selatan adalah “tragedi yang sebenarnya bisa dihindari”. Media Ukraina melaporkan tentara tersebut tewas dalam upacara penghargaan pada Jumat, meskipun keadaan sebenarnya masih belum jelas.

REUTERS

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus