Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bingung duit, siapa buntung

Cina menyatukan mata uangnya sejak tahun baru lalu. hasil sementaranya: kebingungan, kekacauan, dan inflasi. sedolar dari 5,8 menjadi 8,7 yuan.

22 Januari 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BANYAK kejutan, itu mungkin ciri khas reformasi ekonomi di Cina. Tepat di tahun baru yang lalu, misalnya, tiba-tiba saja pemerintah Cina mengumumkan penyatuan segala macam mata uang yang berlaku di negeri itu. Akibatnya, toko-toko diserbu pembeli yang panik. Seperti diketahui, Cina punya dua mata uang: yuan renminbi dan foreign exchange certificate (FEC). Yuan renminbi, artinya "uang rakyat", berlaku untuk orang lokal di tempat perdagangan lokal juga. Toko-toko hebat yang menjual barang impor tak bakal mau menerima renminbi, demikian pula halnya hotel-hotel mewah, dan toko khusus untuk orang asing. Bahkan sopir taksi pun banyak yang enggan menerima "uang rakyat" bila yang membayar orang asing. Mereka berharap menerima FEC yang memang khusus untuk orang asing. Sebelum tahun baru, untuk beli satu dolar Amerika orang perlu menyediakan 5,8 yuan, boleh "uang rakyat" maupun uang orang asing. Prakteknya, kurs itu hanya berlaku bagi FEC. Di pasar gelap, atau juga di pasar uang setengah resmi, satu dolar diganti dengan delapan hingga sepuluh renminbi. Mekanisme ini dianggap menguntungkan perusahaan Cina yang banyak berurusan dengan pihak asing. Dolar yang mereka dapatkan bisa ditukarkan di pasar gelap atau setengah gelap itu. Perbedaan kurs ini belakangan dianggap tidak praktis dan merepotkan. Antara lain, itu merugikan orang asing, yang ternyata di perlukan untuk memajukan ekonomi Cina. Maka, diseragamkanlah uang Cina. Dan karena yang banyak beredar adalah renminbi, FEC pelan-pelan ditarik dari peredaran. Tujuannya memang jelas, untuk "meningkatkan kepercayaan orang pada mata uang Cina", tutur Tao Liming, ahli keuangan Cina yang dikutip kantor berita Xin Hua. Tapi sebelum kepercayaan meningkat, orang keburu panik. Orang kaya lokal yang sebelumnya banyak menimbun FEC, karena dianggap lebih kuat daripada "uang rakyat", segera menyerbu toko dan membeli apa saja. Antrean membludak di mana-mana untuk membelanjakan FEC. Sasaran utama mereka adalah emas. Serbuan ini baru reda setelah, pekan lalu, pemerintah menjelaskan bahwa FEC tetap berlaku. Serbuan belanja boleh mereda, namun kenaikan harga ternyata tak terbendung. Menurut Andres Pena, seorang diplomat Meksiko di Beijing, "Harga hampir semua jenis barang naik rata-rata 20%." Selain itu, keruwetan kurs dan harga ternyata juga tidak hilang. Malah sejak saat itu muncul pula dua harga untuk satu barang. Juga perusahaan telepon, menagih pelanggan dengan standar ganda. Bila yang ditagih orang asing, tarif dinaikkan 50%. Alasannya, terdengar masuk akal tapi tidak etis: "Untuk kompensasi atas dihapuskannya FEC." Memang, dengan disatukannya nilai tukar "uang rakyat" dan FEC, mereka kehilangan kesempatan untuk memperoleh renminbi tambahan dari selisih kurs yang cukup besar. Seperti sudah disinggung, bila orang Cina mendapatkan FEC, akan ditukarkannya ke dolar, dan kemudian dolar ditukarkan ke renminbi. Dengan cara itu, nilai yuan uang mereka akan lebih besar. Yang membuat situasi semakin ruwet, sampai saat ini pemerintah Cina belum menegaskan kapan FEC benar-benar dihapus. Akibatnya, penggunaan FEC mulai ramai lagi. Bahkan toko-toko berani memberikan potongan harga sampai 30% untuk konsumen yang membayar dengan FEC.YH (Jakarta) dan SO (Tokyo)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum