Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyebut salah satu bus yang mengangkut WNI dari Sudan dalam evakuasi tahap dua mengalami kecelakaan tunggal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga orang terluka dalam kecelakaan di Kota Atbara. "Ini terjadi karena kondisi jalan rusak berat dan pengemudi mengalami kelelahan sehingga membuat bus terperosok ke luar jalur," kata Retno dalam keterangan pers, Rabu, 26 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Retno mengatakan ada 328 WNI yang dievakuasi dalam tahap dua, termasuk 5 orang anak-anak. Sebagian besar mereka adalah mahasiswa, terdapat pula Pekerja Migran Indonesia beserta keluarga, dan seorang tenaga profesional airlines
Para WNI dipindahkan menggunakan 7 buah bus dari Khartoum melewati Atbara, kemudian Sawakin sampai ke Port Sudan. Setelah itu baru mereka dipindahkan ke Jeddah, Arab Saudi seperti rute penyelamatan yang ditempuh pada tahap pertama.
Menurut Retno, tiga WNI yang terluka sudah mendapatkan penanganan di Rumah Sakit Port Sudan. Adapun evakuasi tahap kedua sudah sampai titik Port Sudan pada Rabu pagi waktu setempat.
Sekitar 569 WNI dari Sudan telah dievakuasi dalam gelombang pertama, kata Retno, menyusul konflik bersenjata mematikan yang masih berlangsung di negara tersebut.
WNI yang sudah berhasil dipindahkan ke Jeddah, Arab Saudi, akan dipulangkan secara bertahap. Retno mencatat, data WNI yang berada dari Sudan terus dimutakhirkan. Dari 1.209 jiwa tercatat di awal, saat ini WNI berjumlah 947 orang.
Di luar 897 WNI yang ikut gelombang pertama dan kedua evakuasi yang dilakukan pemerintah, 15 lainnya sudah berpindah secara mandiri. Sedangkan 25 memilih untuk bertahan karena alasan keluarga.
WNI lain sudah pulang ke Indonesia untuk mudik atau sedang umrah di Arab Saudi, kata Retno.
Konflik di Sudan dimulai sejak pecahnya perang sepuluh hari lalu antara militer dan kelompok milisi RSF (Rapid Support Forces). Pertempuran telah memicu krisis kemanusiaan, dengan menewaskan sedikitnya 459 orang dan mengurung jutaan rakyat Sudan tanpa akses ke layanan dasar.
Reuters melaporkan, kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata 72 jam yang dimulai pada Selasa, 25 April 2023, setelah negosiasi yang ditengahi oleh Amerika Serikat dan Arab Saudi. Namun Utusan Khusus PBB untuk Sudan Volker Perthes mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa kedua belah pihak tidak menunjukkan kesungguhan untuk bernegosiasi.
Pilihan Editor: Kemlu RI: Evakuasi Tahap Dua WNI di Sudan Dimulai
DANIEL A. FAJRI