Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berita Tempo Plus

Cara Spanyol Tangani Pengungsi

Masyarakat Spanyol secara keseluruhan toleran. Tapi toleransi yang rapuh.

6 Agustus 2018 | 00.00 WIB

Cara Spanyol Tangani Pengungsi
Perbesar
Cara Spanyol Tangani Pengungsi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

MÁLAGA – Setelah saudara perempuannya dihukum mati dengan tuduhan menjadi lesbian, Lassana Koulibaly melarikan diri dari kampung halamannya di Mali, negara di Afrika Barat. Pemuda berusia 20 tahun ini melakukan perjalanan melalui Aljazair dan Libya sebelum tiba di Maroko. Tujuannya adalah benua Eropa. Seorang teman mengatakan kepadanya agar mencoba pergi ke Spanyol.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Saya mendengar bahwa mereka menghormati hak asasi manusia dan akan memperlakukan saya lebih baik daripada di semua negara lain yang saya lalui," kata Koulibaly, Selasa lalu. "Saya harus memiliki kehidupan yang lebih baik. Entah saya menang dan sampai ke Eropa atau saya kalah dan mati."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Koulibaly bergabung dengan 57 orang lainnya, termasuk dua wanita hamil dan seorang bocah laki-laki, dengan berdesakan di dalam kapal kecil. Setelah lima jam perjalanan, mereka tiba di Eropa dengan cara dijemput oleh Salvamento Marítimo Spanyol, kapal penyelamat para pengungsi. Mereka ditolong karena kapal yang mereka tumpangi hanyut beberapa mil dari pantai Andalusia.

Koulibaly adalah satu dari ribuan imigran yang mencoba mengadu nasib ke Eropa akibat berbagai masalah yang dihadapi negaranya. Para imigran sudah mulai tak tertarik untuk masuk ke Eropa dengan Italia sebagai pintu. Mereka memilih Spanyol sebagai gantinya. Larangan keras dari Libya dan Italia menjadikan rute yang biasa dipakai para imigran bergeser ke barat, yakni Spanyol.

Menurut Badan PBB untuk Migrasi (IOM), jumlah imigran yang masuk ke Spanyol mencapai 20.992 orang, melebihi jumlah di Italia sebanyak 18.130 orang. Meski begitu, jumlah imigran ke Eropa secara keseluruhan menurun dibanding pada 2017.

Krisis imigran memicu friksi di antara negara-negara anggota Uni Eropa. Sebagian anggota hendak menutup negaranya dari arus imigran, sementara yang lainnya berupaya mencari solusi alternatif guna menolong mereka. Pada bulan lalu, para pemimpin Uni Eropa membuat kesepakatan di Brussels, Belgia. Mereka mempertimbangkan mendirikan pusat suaka di luar blok Uni Eropa.

Pada Juni lalu, Italia, Malta, dan Uni Eropa terlibat dalam pertempuran "sengit" soal Aquarius, kapal yang membawa 600 migran di perairan utara Libya. Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Salvini, menolak kapal itu bersandar di dermaga, meskipun Italia adalah negara yang terdekat dengan jarak kapal. Malta juga menolak.

Tindakan mengejutkan dilakukan Spanyol. Perdana Menteri Pedro Sánchez, yang baru menjabat beberapa hari, mengumumkan bahwa negaranya mengizinkan kapal itu berlabuh di Valencia dan mengambil para migran. "Ini kewajiban kami membantu menghindari bencana kemanusiaan," kata Sánchez. Spanyol bahkan menganggarkan 30 juta euro (sekitar Rp 500 miliar) untuk menangani arus pengungsi.

Sikap ini membuat Uni Eropa bernapas lega karena negara anggotanya masih bertengkar soal cara menangani imigran. Menteri Luar Negeri Spanyol Josep Borrell mengatakan keputusan itu sebagai cara untuk memecahkan masalah sekaligus sebagai pesan politik bahwa Spanyol bersedia membantu Uni Eropa. "Ini hukum gravitasi. Jika Anda menutup rute di Mediterania tengah, para migran akan menggunakan rute Mediterania barat sebagai gantinya."

Sejauh ini, dampak politik di Spanyol relatif kecil. Namun jumlah pengungsi yang meningkat dan kondisi politik Spanyol yang fluktuatif, masalah imigrasi akan menjadi ujian bagi reputasi Spanyol. "Masyarakat Spanyol secara keseluruhan toleran," kata Francisco Camas García dari lembaga survei Metroscopia. "Tapi toleransi yang rapuh." POLITICO | REUTERS | FT | SUKMA LOPPIES

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus