Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Catatan harian adolf hitler terbongkarnya catatan imitasi

Pemerintah jerman barat menolak keabsahan buku catatan hitler yang dimuat di majalah stern. kepalsuan 62 buku tersebut dibuktikan oleh tim ahli arsip negara federal jerman barat.(ln)

21 Mei 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CITRA Adolf Hitler sebagai penjahat perang gagal disetif. Pemerintah Jerman Barat, dua pekan lalu, memutuskan apa yang disebut catatan harian Hitler, yang isinya menggambarkan diktator itu yang berperikemanusiaan, adalah palsu. Keputusan yang disampaikan Menteri Dalam Negeri Friedrich Zimmermann telah menjadi gong penutup perang pendapat ahli-ahli sejarah dunia semenjak buku-buku itu dipublikasikan majalah Stern mulai 22 April lalu. Kepalsuan 62 buku Hitler dibuktikan oleh tim ahli Arsip Negara Federal Jer-Bar lewat tes 10 hari atas tujuh jilid catatan harian itu -- yang diambil dari tahun 1934, 1937, 1939, 1941, 1942, dan 1943. "Ketujuh jilid itu menerangkan kepada kami, para sejarawan, bahwa kertas dan tinta yang dipakai bukan dari zaman sebelum perang dunia (yang berakhir tahun 1945)," tutur Direktur Arsip Jer-Bar, Hans Booms. Keluarnya keputusan itu membuat Henri Nannen, penerbit majalah Stern sejak 1948, terpaksa menghentikan serial catatan harian Hitler di mingguan bergambarnya. Pemuatan terakhir, pada edisi pekan pertama Mei, adalah tentang pelarian Rudolf Hess ke Inggris. Sebenarnya majalah Stern, sejak 1980, telah melakukan pemeriksaan atas buku-buku harian Hitler itu. Dan ahli sejarah yang dimintakan pendapat menolak tulisan Hitler pribadi itu sebagai asli. Yang mendukungnya cuma ahli-ahli sejarah dari Inggris, seperti Trevor Roper, yang ikut membeli hak penyiaran untuk koran Times London, serta David Irving, yang berubah pendapat setelah diundang majalah Stern. Tak jelas Irving, yang sebelumnya menulis di Bild Zeitung, bahwa catatan harian itu palsu, mendapat bayaran berapa dari Stern. Kebenaran tulisan Hitler didukung pula oleh Ordway Hilton, 69 tahun, pengusaha dokumen dan tanda tangan dari Carolina Selatan, AS. Ia yang pernah membuktikan kepalsuan otobiografi jutawan Howard Hughes, mengatakan tidak menemukan bukti kepalsuan catatan harian Hitler. "Ciri khas Hitler menulis huruf-huruf s, f, h, m, i dan e terdapat dalam buku-buku yang ditunjukkan Stern pada saya," kata Hilton. Mereka yang meragukan kebenaran catatan harian Hitler, antara lain, Kenneth Rendel, 40 tahun, ahli tulisan tangan dan penjual naskah sejarah di New York. Pemilik ratusan dokumen dan surat pribadi Hitler itu mengatakan sangat banyak hal tentang Hitler yang bisa dipalsukan untuk mendapatkan uang. Tapi pemalsu catatan harian Hitler ini menurut Rendel, rupanya tidak melakukan penelitian ke Arsip Jer-Bar. Sehingga tipu-tipunya gampang diketahui. "Hitler biasa menulis huruf A besar yang dikursif. Sedang di buku-buku harian ini polos. Begitu huruf H dan K -- dari sederhana menjadi berbunga," kata Rendel. Rendel, yang menyampaikan hasil penelitiannya itu kepada editor Stern Peter Koch dan tak digubris, juga curiga terhadap kertas yang dipergunakan si pemalsu. "Kertas yang digunakan jelas produksi tahun 1955," katanya. Kulit buku, setelah dites, ternyata mengandung zat polyester yang belum diproduksi sebelum Perang Dunia II. Tentang kulit buku yang dipergunakan untuk catatan harian Hitler juga dikritik Kolonel AU Nicolaus von Betow, bekas ajudan Hitler. "Kulit imitasi. Mana mungkin Hitler mau menggunakan bahan murahan," kata Betow. Bukan cuma teknik pembuatan catatan harian Hitler yang ditemukan palsu. Juga sebagian isinya. Dr. Wolfram Werner dari Arsip Jer-Bar menunjukkan sebagian isi buku itu meniru teks karangan Max Domarus: Hitler: Speeches and Proclamations 1932-45. "Kesalahan Domarus diikuti juga pemalsu harian ini," kata Werner. Misalnya, Domarus menulis Hitler, merayakan HUT ke-50 pada tahun 1937. Padahal, waktu itu ia baru berusia 48 tahun. Hal serupa juga terdapat di buku harian Hitler yang dimiliki Stern. Lalu siapa pemalsu catatan harian Hitler itu? Tuduhan pertama jatuh pada Gerd Heidemann, wartawan Stern, yang mengaku menemukan buku-buku itu dari Konrad Fischer, pemilik toko memorabilia Nazi. Setelah para detektif Jer-Bar melakukan pengusutan ternyata Fischer tak lain dari Kujau -- orang terkaya di Stuttgard yang pernah ditahan tahun 1965 karena menyimpan senjata api secara tidak sah. Kujau alias Konrad Fischer kini telah menghilang. Tapi ia telah mengatakan kepada Heidemann bahwa catatan harian Hitler itu diperolehnya dari saudaranya, Richard Fischer, pensiunan jenderal AD yang kini bermukim di Jer-Tim. Timbul dugaan pemerintah Jerman Timur, yang mempunyai bengkel pemalsuan dekat Potsdam, sebagai sumber. Diperkirakan mereka membuat catatan harian Hitler ini untuk mencari devisa. Desas-desus di Hamburg, kota penerbit Stern, dokumen itu telah dibeli majalah tersebut dengan harKa paling minim Rp 3 milyar. Desasdesus itu, termasuk tentang Richard Fischer, dibantah oleh pemerintah Jerman Timur. Suara lain menuding Uni Soviet sebagai sumber. Catatan harian Hitler, khusus jilid tentang pelarian Rudolf Hess ke Inggris, secara jelas mengungkapkan bahwa Hitler, tahun 1941, berharap terciptanya perdamaian dengan Inggns. Karena ia hendak memperhatikan serangan ke Soviet. Dugaan bahwa Soviet sebagai mengeluarkan buku-buku ini untuk memojokkan pemerintah Jermar yang mendukung misilisasi nuklir Eropa. Dugaan terakhir ditujukan kepada pelarian perwira-perwira Nazi yang kini hidup mewah di Amerika Latin. "Perwira-perwira Nazi itu ingin mengemukakan bahwa Hitler tidak sejahat seperti yang dikenal selama ini. Yang biadab adalah Heinrich Himler Klaus Barbie (kini dipenjarakan di Prancis), Josef Mengele, dan Walter Rauf penemu kereta gas yang membunuh 250.000 Yahudi," kata Simon Wiesenthal, pemburu Nazi. Sejauh mana kebenaran tuduhan itu? Sulit untuk dibuktikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus