Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Otoritas Cina kemarin membebaskan seorang profesor hukum yang dikenal mengkritik Presiden Xi Jinping dan Partai Komunis yang berkuasa setelah ditangkap sepekan lalu.
Xu Zhangrun, seorang profesor hukum konstitusional di Universitas Tsinghua, Beijing, kembali ke rumah kemarin pagi meski tetap berada di bawah pengawasan dan tidak boleh berbicara kepada publik.
Pria berusia 57 tahun ini menjadi terkenal pada Juli 2018 karena mencela penghapusan batas dua masa jabatan bagi pemimpin Cina. Perubahan aturan ini memungkinkan Xi tetap menjabat di luar masa jabatan kedua saat ini.
BEIJING - Otoritas Cina kemarin membebaskan seorang profesor hukum yang dikenal sebagai pengkritik Presiden Xi Jinping dan Partai Komunis yang berkuasa, setelah ditangkap sepekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Xu Zhangrun, seorang profesor hukum konstitusional di Universitas Tsinghua, Beijing, kembali ke rumahnya kemarin pagi meski tetap berada di bawah pengawasan dan tidak boleh berbicara kepada publik. Hal itu diungkapkan oleh salah seorang temannya, yang menolak disebutkan namanya, kepada Reuters.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria berusia 57 tahun itu menjadi terkenal pada Juli 2018 karena mencela penghapusan batas dua masa jabatan bagi pemimpin Cina. Perubahan aturan ini memungkinkan Xi tetap menjabat di luar masa jabatan kedua saat ini.
Menurut pesan teks yang beredar di antara teman-teman Xu dan dilihat oleh Reuters, Xu ditangkap di rumahnya, di pinggiran Kota Beijing, pada Senin pekan lalu oleh lebih dari 20 polisi. Aparat juga menggeledah rumahnya dan menyita komputernya.
Menurut teman-teman Xu, polisi mengatakan kepada istri Xu bahwa Xu ditahan karena diduga meminta jasa prostitusi selama perjalanan ke Chengdu. Tapi setidaknya dua teman Xu menolak tuduhan itu sebagai pembunuhan karakter.
Setelah menulis kritik pada Juli 2018, Xu telah menulis kritik lain terhadap partai. Pada puncak wabah corona di Cina pada Februari lalu, ia menulis sebuah artikel yang mengecam penanganan pandemi. Pada Mei lalu, sebelum pertemuan parlemen tahunan Cina yang tertunda, ia menulis sebuah artikel yang menuduh Xi berusaha membawa Revolusi Kebudayaan kembali ke Cina. Di bawah Xi, Cina telah menekan perbedaan pendapat dan memperketat sensor.
REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo