Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cina sedang membangun kapal selam tak berawak yang besar, pintar dan relatif murah yang dapat menjelajahi lautan dunia untuk melakukan berbagai misi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Ilmuwan Cina yang terlibat dalam proyek kecerdasan buatan ini (AI ), kapal selam nantinya dapat melakukan berbagai fungsi dari pengintaian hingga penelusuran sumber daya alam bawah laut bahkan serangan bunuh diri terhadap kapal musuh.
Baca: Cina Bangun Armada Kapal Selam Nirawak, Incar Kapal Amerika
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapal selam robotik otonom ini akan diluncurkan pada awal 2020-an. Meskipun tidak dimaksudkan untuk menggantikan sepenuhnya kapal selam yang dioperasikan manusia, namun kapal yang berperan sebagai drone bawah laut itu akan menantang kekuatan angkatan laut Barat setelah Perang Dunia Kedua.
"Kapal selam robot ditujukan terutama untuk pasukan Amerika Serikat di perairan strategis seperti Laut Cina Selatan dan Samudra Pasifik barat," kata para peneliti, seperti dilansir The Star pada Senin, 23 Juli 2018.
Proyek ini merupakan bagian dari rencana ambisius pemerintah untuk meningkatkan kekuatan angkatan laut negara itu dengan teknologi AI. Cina telah membangun fasilitas pengujian terbesar di dunia untuk kapal drone permukaan di Zhuhai, provinsi Guangdong.
Peneliti militer juga mengembangkan sistem pendukung bantuan AI untuk komandan kapal selam. Seperti yang dilaporkan awal tahun ini, sistem itu akan membantu kapten membuat penilaian yang lebih cepat dan lebih akurat dalam situasi pertempuran yang sengit.
Baca: Cina Pamerkan Senjata Laser yang Bisa Tembak Jatuh Drone
"Tujuan dari proyek-proyek ini bukanlah untuk menggantikan awak manusia sepenuhnya. Untuk menyerang atau tidak menyerang, keputusan akhir akan tetap berada di tangan komandan perang," kata para peneliti.
Lin Yang, direktur peralatan teknologi kelautan di Institut Otomasi Shenyang, Akademi Ilmu Pengetahuan China, membenarkan Cina sedang mengembangkan serangkaian kendaraan bawah laut tak berawak ekstra besar, atau XLUUVs.
"Ya, kami melakukannya," katanya.
Lembaga yang berpusat di provinsi Liaoning timur laut Cina, adalah produsen utama robot bawah air untuk militer Negeri Tirai Bambu tersebut.
Lin mengembangkan kendaraan bawah laut otonom pertama di Cina dengan kedalaman operasional lebih dari 6 kilometer. Lin saat ini menjabat kepala Proyek 912, program rahasia untuk mengembangkan robot bawah laut generasi baru tepat waktu untuk memperingati 100 tahun Partai Komunis Cina pada 2021.
Baca: Cina Pasang Rudal di Laut Cina Selatan
Lin menyebut program kapal selam tak berawak Cina sebagai tindakan balasan terhadap senjata serupa yang sedang dalam pengembangan intensif di Amerika Serikat. Militer Amerika Serikat tahun lalu membuat perjanjian dengan kontraktor pertahanan untuk dua prototipe XLUUVs pada 2020. Angkatan Laut AS akan memilih satu prototipe untuk memproduksi sembilan kendaraan dengan bekerja sama dengan Lockheed Martin.
Mengenai pengembangan kapal selam tak berawak ekstra besar, Lin menolak untuk menguraikan spesifikasi teknisnya karena Cina menganggap informasi tersebut sensitif. "Ini akan diumumkan cepat atau lambat, tetapi tidak sekarang."