Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hamas membebaskan empat tentara perempuan Israel pada Sabtu, 25 Januari 2025, yang ditukar dengan pembebasan 200 warga Palestina yang ditahan Israel. Akan tetapi, penundaan pembebasan tentara perempuan Israel yang sempat terjadi itu, telah membuat Israel melarang ratusan ribu warga Gaza yang ingin kembali ke utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembebasan empat sandera warga negara Israel ini adalah gelombang keempat pembebasan sandera yang ditukar dengan pembebasan warga Palestina yang ditahan Israel. Warga Palestina menyemut dan terlihat puluhan anggota Hamas bersenjata saat proses pembebasan sandera dilakukan. Para sandera warga negara Israel melambaikan tangan sebelum meninggalkan Gaza dan masuk ke mobil Palang Merah untuk selanjutnya diserahkan ke tentara Israel.
Tak lama kemudian, iring-iringan bus membawa tahanan warga Palestina meninggalkan penjara militer Israeli Ofer di Tepi Barat yang diduduki Israel. Sipir penjara mengatakan total ada 200 tahanan yang dibebaskan. Pembebasan para tahanan ini, disambut sorak-sorai oleh warga Palestina di Ramalah dan warga Israel di Tel Aviv.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kegagalan Hamas membebaskan satu lagi sandera perempuan warga sipil Israel, telah membuat Tel Aviv mengumumkan menghentikan rencana mengizinkan warga Palestina kembali ke Gaza utara, area terparah dalam perang Gaza. Walhasil, Hamas mengumumkan akan membebaskan sandera yang dimaksud pekan depan dan meminta agar wilayah Gaza utara dibuka.
Dalam pakta gencatan senjata, Hamas sepakat membebaskan 33 sandera perempuan, anak-anak dan lansia yang sakit atau luka-luka dalam tempo enam minggu ke depan. Pembebasan sandera itu ditukar dengan pembebasan tahanan warga Palestina di Israel, di mana satu sandera warga Israel ditukar dengan 30 tahanan Palestina dan satu sandera tentara Israel ditukar dengan 50 tahanan Palestina.
Empat sandera tentara perempuan Israel yang dibebaskan Hamas pada Sabtu, 25 Januari 2025 adalah Karina Ariev, Daniella Gilboa, Naama Levy and Liri Albag. Mereka diculik Hamas saat sedang bertugas di sebuah pos pengawasan di perbatasan Israel – Gaza. Orang tua para sandera gembira bukan baik menyaksikan dari layar kaca saat anak-anak mereka diserahkan ke sebuah pangkalan militer dekat perbatasan Israel – Gaza.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: 110 Ribu Warga Gaza Tinggalkan Rafah
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini