Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Cina Kunci Mongolia akibat Covid-19 Naik, Ribuan Turis Terlantar

Cina menerapkan lockdown menyusul gelombang baru Covid-19 di Mongolia dan Provinsi Gansu, sehingga menyebabkan ribuan wisatawan telantar

28 Oktober 2021 | 12.40 WIB

Sejumlah wisatawan antre memasuki area benteng pertahanan militer Tembok Besar China di Kota Jiayuguan, Provinsi Gansu, China, Senin 7 Juni 2021. Tembok yang dibangun oleh Dinasti Ming pada tahun 1372 tersebut merupakan benteng pertahanan militer terkuat yang pernah dimilliki China pada saat itu untuk menangkal serangan dari Mongolia. ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sejumlah wisatawan antre memasuki area benteng pertahanan militer Tembok Besar China di Kota Jiayuguan, Provinsi Gansu, China, Senin 7 Juni 2021. Tembok yang dibangun oleh Dinasti Ming pada tahun 1372 tersebut merupakan benteng pertahanan militer terkuat yang pernah dimilliki China pada saat itu untuk menangkal serangan dari Mongolia. ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan Cina menerapkan penguncian secara total menyusul gelombang baru Covid-19 di Mongolia dan Provinsi Gansu, sehingga menyebabkan ribuan wisatawan telantar.

Pemerintah Kota Beijing juga memperketat tindakan pencegahan dan pengendalian terkait kasus baru yang ditemukan di kedua provinsi tersebut, demikian dilaporkan sejumlah media Cina, seperti dikutip Antara, Kamis, 28 Oktober 2021.

Sebanyak 9.412 wisatawan telantar di Ejine Banner, Mongolia,  sejak kasus baru pada 43 warga lokal muncul.

Ejine Banner merupakan daerah wisata populer di Cina saat musim gugur karena memiliki pemandangan pohon gurun yang khas.

Pemerintah daerah setempat menetapkan batas atas sewa hotel sebesar 200 yuan (Rp444 ribu) per malam selama masa lockdown.

Pemerintah lokal juga memberikan perlengkapan kesehatan secara cuma-cuma.

Sebanyak 1.943 turis juga telantar di beberapa kota di Daerah Otonomi Ningxia, seperti Shizuishan, Lingwu, dan Zhongwei.

Kota Lanzhou di Gansu juga menerapkan lockdown sejak Senin (25/10) setelah 45 warga lokal terdeteksi positif COVID-19.

Pemerintah di ibu kota Provinsi Gansu itu memeriksa secara ketat setiap orang yang keluar dan masuk kawasan permukiman warga.

Otoritas kesehatan di Beijing mendeteksi 21 warga lokal di tiga distrik, yakni Fengtai, Changping, dan Haidian positif Covid-19.

Kasus varian Delta terjadi di Mongolia Dalam dan Gansu, kata Deputi Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kota Beijing, Pang Xinghuo.

Otoritas kesehatan setempat menggelar tes PCR secara massal terhadap 1,56 juta warga.

Polisi setempat menangkap 19 orang karena pelanggaran protokol kesehatan dan 13 lainnya dikenai denda.

Sejumlah pejabat Cina yang berada di Beijing untuk sementara waktu diimbau tidak meninggalkan wilayah Ibu Kota kecuali tugas yang sangat mendesak.

Beberapa kegiatan, baik di dalam kota maupun luar kota, untuk sementara dibatalkan.

Sedikitnya empat acara besar yang digelar sejumlah institusi di Beijing dibatalkan akibat kebijakan pengetatan protokol kesehatan tersebut.

"Konferensi pers dibatalkan lagi karena situasi epidemi," demikian pengumuman ASEAN-China Center yang diterima ANTARA Beijing melalui platform pesan instan WeChat, Kamis pagi.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus