Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pejabat tinggi militer Cina telah dicopot dari jabatannya karena “pelanggaran disiplin yang serius”, kata Beijing pada Kamis. Laksamana Miao Hua menjadi pejabat senior terbaru yang tereliminasi dalam tindakan keras terhadap korupsi di angkatan bersenjata negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Partai Komunis Cinayang berkuasa "telah memutuskan untuk memberhentikan Miao Hua dari tugasnya sambil menunggu penyelidikan", Wu Qian, juru bicara kementerian pertahanan Beijing, mengatakan pada konferensi pers.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wu tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang tuduhan terhadap Miao, seorang laksamana dan anggota Komisi Militer Pusat (CMC) yang berkuasa di Beijing.
Namun “pelanggaran disiplin yang serius” biasanya digunakan oleh para pejabat di Cina sebagai eufemisme untuk korupsi.
Miao duduk di CMC bersama lima orang lainnya – termasuk Presiden Xi Jinping di posisi teratas – dan mengepalai kantor terpentingnya, Departemen Pekerjaan Politik.
Miao digambarkan sebagai "sekutu dekat" Xi dan "teman bicara tepercaya" antara militer dan partai oleh Lyle Morris, peneliti senior di Asia Society.
Beijing telah memperdalam tindakan keras terhadap dugaan korupsi di angkatan bersenjata selama setahun terakhir, dan Xi pada bulan ini memerintahkan militer untuk memberantas korupsi dan memperkuat “kesiapsiagaan perang”.
Intensitas gerakan anti-korupsi sebagian didorong oleh kekhawatiran bahwa korupsi yang mewabah dapat mempengaruhi kemampuan Cina untuk melancarkan perang di masa depan, Bloomberg melaporkan mengutip para pejabat AS tahun ini.
Penyelidikan terhadap Miao “sejalan dengan pengawasan tambahan Xi terhadap angkatan bersenjata,” kata Chong Ja Ian, seorang profesor ilmu politik di Universitas Nasional Singapura.
Pemecatannya menunjukkan “masalah korupsi dan disiplin yang masih ada di seluruh sistem (angkatan bersenjata), meskipun ada upaya keras yang dilakukan oleh Xi,” kata Dylan Loh, asisten profesor di Universitas Teknologi Nanyang Singapura.
Pada pengarahan yang sama, Wu membantah laporan bahwa Menteri Pertahanan Dong Jun sedang diselidiki karena korupsi. “Laporan yang dipermasalahkan adalah murni rekayasa,” kata Wu.
"Para penyebar rumor mempunyai niat buruk. Cina menyatakan ketidakpuasannya terhadap perilaku fitnah tersebut," tambahnya.
Sebagai mantan komandan angkatan laut, Dong diangkat menjadi menteri pertahanan pada Desember setelah pendahulunya Li Shangfu secara mengejutkan dicopot setelah tujuh bulan menjabat.
Li kemudian dikeluarkan dari Partai Komunis karena pelanggaran termasuk dugaan suap, kata media pemerintah. Sejak saat itu, dia tidak terlihat di depan umum.
Pendahulunya, Wei Fenghe, juga dikeluarkan dari partai dan diserahkan ke jaksa atas tuduhan korupsi.
Pasukan Roket Cina yang penuh rahasia – yang mengawasi persenjataan rudal strategis Cina, baik konvensional maupun nuklir – berada di bawah pengawasan ketat.
Pada Juli, seorang pejabat tinggi Cina di Pasukan Roket, Sun Jinming, dikeluarkan dari partai dan diselidiki karena korupsi.
Setidaknya dua perwira tinggi lainnya yang terkait dengan Pasukan Roket, sebuah unit yang relatif baru di militer Cina, juga telah dicopot karena korupsi.
“Kita akan melihat lebih banyak penyelidikan terhadap (angkatan bersenjata) dan ini tidak akan berakhir pada Miao Hua atau Li Shangfu,” kata Alfred Wu, seorang profesor di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew di Singapura.
CHANNEL NEWSASIA