Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Australia Menutup Melbourne Akibat Lonjakan Covid-19

Setidaknya 5,1 juta warga akan menjalani isolasi hingga akhir Agustus mendatang.

8 Juli 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas pemadam kebakaran mengenakan pakaian pelindung saat membagikan makanan di perumahan yang dikarantina karena kasus covid 19 di Melbourne, Australia, kemarin. AAP Image/James Ross via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia, menutup Kota Melbourne terhitung mulai hari ini selama enam pekan ke depan. Tindakan ini dilakukan untuk mengendalikan jumlah kasus Covid-19 yang melonjak lagi di kota terbesar kedua di Australia itu.

  • Perdana Menteri Negara Bagian Victoria Daniel Andrews menyatakan menutup semua aktivitas ekonomi massal, sosial, pendidikan, rekreasi, dan budaya hingga akhir Agustus mendatang. Mulai semalam, semua warga Melbourne diminta tinggal di rumah.

  • Victoria tengah berjuang menahan gelombang kedua penyebaran virus corona yang menyebabkan kekhawatiran bahwa tingkat infeksi akan meluas ke seluruh Australia. Personel militer dan polisi dikerahkan untuk menjaga perbatasan dan memastikan warga tetap tingg

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MELBOURNE – Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia, menutup Kota Melbourne terhitung mulai hari ini hingga enam pekan ke depan. Tindakan ini dilakukan untuk mengendalikan jumlah kasus Covid-19 yang kembali melonjak di kota terbesar kedua di Australia itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perdana Menteri Negara Bagian Victoria Daniel Andrews menyatakan menutup semua aktivitas ekonomi massal, sosial, pendidikan, rekreasi, dan budaya hingga akhir Agustus mendatang. Mulai semalam, semua warga Melbourne diminta tinggal di rumah, kecuali yang bepergian untuk bekerja, belajar, berbelanja makanan, atau ke dokter.

Restoran, kafe, dan bar hanya dapat menyediakan layanan dibawa pulang, sedangkan pusat kebugaran dan salon rambut ditutup. Pertemuan rumah tangga terbatas untuk dua orang dan liburan sekolah saat ini diperpanjang.

Setidaknya 5,1 juta warga dari 34 kota kecamatan (municipalities) akan kembali merasakan isolasi di rumah seperti yang mereka rasakan tiga bulan lalu. Andrews menyebutkan keputusan pahit ini ditempuh menyusul ditemukannya 191 kasus baru Covid-19.

“Ada 191 kasus baru, termasuk 154 kasus yang kami terus selidiki, apakah kasus baru dari kluster baru,” kata dia.

Andrew mengatakan ledakan jumlah kasus itu mengejutkan, sehingga pemerintah mengambil langkah taktis dan cepat. “Jika kami gagal mengambil langkah, ini akan menjadi beberapa ratus (kasus). Jumlah ini akan lebih banyak dari itu dan akan dengan cepat menjadi lepas kendali. Kita harus realistis bahwa ini belum berakhir.”

Andrew menyebutkan perilaku sebagian masyarakat yang menganggap wabah corona sudah hilang ternyata juga menjadi masalah lebih besar yang dihadapi pemerintahnya serta pemerintah negara lain di dunia.

Ia menambahkan, ribuan pasokan makanan dan kebutuhan pokok lainnya telah disalurkan dalam pengiriman logistik besar-besaran demi membantu warga di perumahan umum. Dia juga memberikan dukungan farmakoterapi bagi warga yang mengeluhkan masalah terkait dengan “kesehatan mental”.

Merespons aturan ini, pemerintah Negara Bagian New South Wales mengharuskan semua wisatawan yang kembali dari Melbourne dan Negara Bagian Victoria menjalani 14 hari isolasi diri atau akan menghadapi hukuman berat dan denda.

Sebelumnya, Andrews mengumumkan menutup perbatasan antara Victoria dan New South Wales (NSW), dua negara bagian terpadat di Australia. Penutupan ini dilakukan untuk pertama kalinya dalam satu abad terakhir karena pandemi melanda.

Victoria tengah berjuang menahan gelombang kedua penyebaran virus corona yang menyebabkan kekhawatiran bahwa tingkat infeksi akan meluas ke seluruh Australia. Personel militer dan polisi dikerahkan untuk menjaga perbatasan dan memastikan warga tetap tinggal di rumah selama masa isolasi.

Pada pekan lalu muncul kabar bahwa beberapa pekerja kontrak di Melbourne tidak mengikuti protokol kesehatan di sebuah hotel yang digunakan untuk karantina dari kedatangan internasional. Para pekerja itu juga disebutkan berhubungan seks dengan orang-orang yang sedang dikarantina. Pejabat Australia sudah mengerahkan penyelidikan yudisial.

Andrews mengumumkan bahwa pemerintah negara bagian akan menyediakan 3 juta dolar Australia untuk melakukan penyelidikan. Sejumlah kasus pada akhir Mei hingga awal Juni lalu dapat dikaitkan dengan “pelanggaran pengendalian infeksi dalam program karantina hotel”.

Sejauh ini, virus corona telah menginfeksi 2.663 orang dan menewaskan 22 orang di Victoria. Di seluruh Australia, lebih dari 8.500 orang terinfeksi dan 106 orang meninggal akibat Covid-19.

ABC | REUTERS | STUFF | SITA PLANASARI AQUADINI


Australia Menutup Melbourne Akibat Lonjakan Covid-19

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus