Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga sumber mengungkap Cina sedang berunding dengan Pfizer Inc untuk mengunci sebuah lisensi yang akan mengizinkan produsen obat tersebut untuk memproduksi dan mendistrikbusikan sebuah obat generik antiviral Covid-19 bernama Paxlovid di Cina. Pfizer adalah produsen obat asal Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sumber mengatakan Badan regulasi obat-obatan di Cina, National Medical Products Administration (NMPA), memimpin perundingan tersebut sejak akhir bulan lalu. Beijing disebut sangat ingin mengunci kesepakatan penerbitan izin ini sebelum Imlek yang dimulai pada 22 Januari 2023.
Warga mengantre untuk melakukan tes asam nukleat di Beijing, Cina, 17 Juni 2020. Gelombang kedua virus Corona ini muncul, setelah Beijing selama lebih dari tujuh minggu, hanya memantau kasus-kasus impor, dari infeksi yang berasal dari orang-orang yang datang dari luar negeri. REUTERS/Tingshu Wang
Sejumlah rumah sakti di Cina saat ini sedang tertekan setelah Pemerintah Cina mencabut kebijakan nol-Covid-19 pada Desember 2022. Langkah tersebut langsung membuat infeksi virus corona langsung melambung.
Gelombang Covid-19 di Cina membuat rumah sakit kewalahan, obat-obatan habis dan sejumlah negara waswas. Permintaan obat Paxlovid saat ini di Cina sangat tinggi sehingga banyak warga Cina yang berusaha mendapatkannya dari luar negeri lalu dikirim ke Negeri Tirai Bambu tersebut. Paxlovid terbukti sekitar 90 persen mengurangi risiko pasien Covid-19 untuk dirawat di rumah sakit.
Beijing telah bersikap ragu-ragu dengan vaksin-vaksin buatan negara-negara Barat dan perawatannya. Obat Paxlovid telah menjadi satu dari sedikit obat luar negeri yang mendapat persetujuan Beijing.
Pada Februari 2022, Cina sudah menyetujui Paxlovid, yang seharusnya tersedia di rumah sakit – rumah sakit untuk merawat pasien berisiko tinggi di sejumlah provinsi. Pada akhir bulan lalu, Pfizer mencapai kata sepakat untuk mengekspor Paxlovid ke Cina melalui sebuah perusahaan lokal agar ketersediaan obat ini semakin banyak
Infeksi di Cina melonjak setelah negara itu mencabut kebijakan nol-Covid yang ketat pada 7 Desember. Mereka juga membuka perbatasannya dengan Hong Kong yang ditutup selama hampir 3 tahun.
WHO mendesak pejabat Cina agar berbagi data sehingga negara lain dapat merespons secara efektif. Peningkatan infeksi di Cina telah memicu kekhawatiran di seluruh dunia dan pertanyaan tentang pelaporan datanya. Angka resmi yang diklaim pemerintah Cina tentang kasus Covid-19 dan kematian rendah sementara rumah sakit dan kamar mayat kewalahan
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.