Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pfizer Inc dan mitranya asal Jerman, BioNTech pada Rabu, 27 Juli 2022, mengumumkan telah memulai studi untuk melakukan sebuah modifikasi vaksin Covid-19. Hasil dari vaksin ini nantinya diharapkan bisa mengatasi wabah subvarian omicron BA.2.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pfizer mengatakan modifikasi vaksin itu sedang dalam bukti konsep awal untuk mengumpulkan lebih banyak data. Subvarian omicron BA.4 dan BA.5 diperkirakan menyebar sampai 95 persen di Amerika Serikat sampai akhir 23 Juli 2022.
Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat pada bulan lalu mengatakan sudah meminta sejumlah manufatur untuk mengatasi subarian omicron BA.4 dan BA.5. Dua subvarian omicron itu sangat dominan dan penelitiannya dibutuhkan lebih banyak data.
Sebelumnya pada 13 Juli 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat mengesahkan penggunaan vaksin virus corona buatan Novavax Inc. Keputusan ini sama dengan membuka jalan bagi vaksin yang dibuat dengan teknologi yang lebih tradisional dengan harapan meningkatkan jumlah warga yang skeptis dengan vaksin agar mau imunisasi vaksin virus corona.
Dengan pengesahan Novavax sebagai vaksin virus corona, maka total sudah empat produsen vaksin virus corona, yang diizinkan penggunaannya di Negeri Abang Sam
Setelah pengesahan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, Novavax Inc masih membutuhkan tanda-tangan dari U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sebelum akhirnya disuntikkan ke masyarakat.
Jumlah kasus positif Covid-19 subvarian Omicron BA.2 terukur berlipat ganda setiap dua pekan di Amerika Serikat. Pada awal Februari lalu, data hasil genome sequencing menunjukkan proporsinya masih satu persen dari total kasus positif yang diperiksa.
Berdasarkan studi paling mutakir di Inggris, subvarian BA.2 menyebar 75 persen lebih cepat daripada subvarian awal Omicron, BA.1. Padahal varian Omicron yang pertama itu sudah jauh lebih cepat penyebarannya daripada varian-varian SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, yang lainnya yang telah mampu dideteksi.
Kecepatan penularan BA.2 yang telah sebelumnya membuat kasus baru Covid-19 di Eropa meledak lagi. Omicron BA.2 pula yang saat ini melonjakkan kembali Covid-19 di Cina - negara yang sukses menekan angka kasus baru di varian-varian virus yang sebelumnya. Sejumlah penguncian wilayah kembali marak di negara itu.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.