Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

Lupa Diencerkan, Vaksin Covid-19 Setara 6 Dosis Disuntikkan ke Wanita di Italia

Kasus overdosis vaksin Covid-19 juga terjadi di Amerika Serikat. Seperti apa efeknya?

12 Mei 2021 | 14.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita di Italia secara tidak sengaja menerima enam dosis vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech sekaligus. Namun, wanita berusia 23 tahun itu dilaporkan tidak mengalami efek samping yang serius dari overdosis vaksin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kecelakaan itu terjadi pada Minggu, 9 Mei 2021, di Rumah Sakit Noa di Tuscany, Italia. Perawat yang menjadi vaksinator keliru menyuntik wanita itu dengan seluruh isi botol vaksin Pfizer-BioNTech, yang berisi enam dosis. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesalahan terjadi karena perawat mengira bahwa botol yang dia suntik telah menjalani langkah pengenceran yang diperlukan—sebelum vaksin dapat diberikan. Masing-masing dari enam dosis diambil dari botol aslinya dan dimasukkan ke dalam botol baru, di mana dosisnya diencerkan.

"Dia mengira pengenceran telah terjadi. Itu adalah cairan transparan dengan kepadatan yang sama. Sayangnya, ini berkontribusi pada kesalahan,” ujar Tommaso Bellandi, direktur keamanan pasien untuk otoritas kesehatan Tuscany, seperti dikutip Live Science, Selasa, 11 Mei 2021.

Perawat segera menyadari kesalahannya, dan pasien dimonitor selama 24 jam di rumah sakit. Dia diberi cairan dan obat penurun demam sebagai tindakan pencegahan.  

Satu-satunya efek samping yang dialami wanita itu adalah rasa sakit di bagian tempat suntikan, dan dia diizinkan pulang keesokan harinya, Senin 10 Mei. Rumah sakit lalu melanjutkan dengan melakukan penyelidikan atas kesalahan tersebut. 

Beberapa kasus lain overdosis vaksin Covid-19 menjadi berita utama dalam beberapa bulan terakhir. Termasuk kasus seorang pria berusia 91 tahun di Ohio, Amerika Serikat, yang mengalami syok setelah menerima dua dosis vaksin Covid-19 dalam satu hari.

Pada April lalu, 77 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Negara Bagian Iowa, Amerika Serikat, masing-masing menerima hingga enam kali dosis normal vaksin Pfizer-BioNTech. Tidak ada narapidana yang membutuhkan rawat inap setelah overdosis vaksin, tapi beberapa mengalami sakit lengan, nyeri tubuh dan demam.

“Kedua perawat yang memberikan vaksin di penjara tersebut telah cuti selama penyelidikan atas insiden tersebut,” kata para pejabat setempat.

Dikutip Des Moines Register, Erik Maki, seorang profesor farmasi dari Drake University, AS, yang tidak terlibat dalam situasi Fort Madison, Iowa, mengatakan vaksin Pfizer lebih rumit untuk ditangani daripada versi Moderna. Keduanya dibekukan, tapi versi Pfizer dikemas sebagai konsentrat yang harus diencerkan dengan larutan garam dalam jumlah yang signifikan.

Dia mengatakan idak mengetahui detail dari kasus-kasus tersebut, tapi secara umum, dia memperkirakan, efek overdosis vaksin lebih tidak berbahaya. “Pasien kemungkinan akan memiliki efek samping yang lebih kuat dari biasanya, seperti nyeri tubuh, kelelahan dan demam. Sepertinya mereka sedang flu," tutur Maki.

Grant Houselog, seorang apoteker yang merupakan asisten direktur Iowa Poison Control Center, mengatakan telah menerima beberapa laporan overdosis vaksin Covid-19 di negara bagian tersebut. “Tetapi tidak ada alasan yang diketahui untuk mengharapkan hasil yang mengancam jiwa. Kami khawatir, tapi tidak terlalu," katanya. 

CBS | LIVE SCIENCE | DES MOINES REGISTER

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus