Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen makanan dan minuman asal Prancis, Danone, berencana mengalihkan kendali bisnis produk olahan susu-nya atau Essential Dairy and Plant-based (EDP) dan keluar dari Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bergabung dengan daftar panjang perusahaan global yang keluar dari Rusia selama perang di Ukraina, Danone akan membongkar bisnis yang mewakili sekitar 90 persen dari operasinya di Rusia, meski tetap akan mempertahankan unit nutrisi bayi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir Reuters Jumat 14 Oktober 2022, langkah ini dapat menyebabkan perusahaan kehilangan aset lebih dari €1 miliar atau sekitar Rp15,06 triliun.
Danone mengatakan, unitnya di Rusia, Prostokvashino menyumbang 5 persen dari penjualan bersih dalam sembilan bulan pertama tahun ini. Unit ini juga merupakan bisnis produk olahan susu terbesar di Rusia, dengan 12 lokasi produksi dan 8.000 karyawan.
Meski demikian, menurutnya langkah ini merupakan pilihan terbaik."Ini adalah pilihan terbaik untuk memastikan kelangsungan bisnis lokal jangka panjang", kata Danone dalam sebuah pernyataan.
Banyak perusahaan makanan dan barang konsumen Barat, termasuk Nestle dan Procter & Gamble, terus menyediakan makanan dan obat-obatan penting ke Rusia. Kendati demikian, mereka juga menghadapi tekanan dari konsumen dan aktivis untuk memutuskan semua hubungan dengan Moskow.
Saham Danone naik lebih dari 1 persen pada awal perdagangan, dengan para analis menyambut baik berita tersebut dan mengatakan hal itu dapat memicu perombakan operasi yang lebih luas.
Pada Maret, perusahaan mengatakan akan terus memproduksi produk susu dan nutrisi bayi yang penting di Rusia. Namun, telah memutuskan hubungan lain dengan negara itu karena perangnya di Ukraina.
Pada saat itu, Danone mengatakan mengakhiri semua investasi di Rusia dan tidak akan mengambil uang tunai, dividen, atau keuntungan dari bisnisnya di sana. Hal ini berkaitan dengan langkah invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari lalu.
Danone tidak mengungkapkan kepada siapa mereka akan mengalihkan unit yang disebut Essential Dairy and Plant-based (EDP). Lebih lanjut dikatakan, transaksi itu terhalang persetujuan peraturan dan jika selesai akan mengakibatkan dekonsolidasi bisnis EDP dari akunnya.
Rencana keluarnya Danone dari Rusia merupakan pengumuman kedua minggu ini dari perusahaan raksasa Barat. Sebelumnya, Nissan juga menjual asetnya secara simbolis kepada negara, mengantongi kerugian sekitar US$687 juta.
REUTERS