Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dari Beijing Datang Berunding

Usai invasi Cina, Vietnam mengerahkan pasukannya ke Kamboja. Pertempuran di Kamboja berkobar saat Cina-Vietnam berunding. Vietnam-RRC memulai lagi perundingan damai di Hanoi. (ln)

21 April 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HAN Nienlong, pejabat tinggi Deplu Cina disambut dengan dingin di Hanoi. Namun Vietnam-RRC yang belum lama ini berperang, cenderung memulai lagi perundingan damai. Sudah jelas masalah akibat penyerbuan Cina ke wilayah Vietnam menjadi topik terpenting dalam perundingan pekan ini. Bukan cuma itu tentunya, sebab RRC semula mengecam invasi Vietnam ke Kamboja. Kedua pihak pernah bertikai dalam masalah perbatasan. Sedang Vietnam menuduh RRC melakukan provokasi bersenjata terhadap Laos. Dan penduduk Cina di Vietnam telah diusir, yang pernah menjengkelkan RRC. RRC mengaku telah menampung pelarian Vietnam keturunan Cina sebanyak 200 ribu jiwa. "Belum lagi mereka yang melarikan diri dengan perahu ke Asia Tenggara," kata sumber Deplu di Beijing. Pihak Vietnam menekankan masalah perbatasan sebagai soal terpenting yang harus didahulukan dalam perundingan. Hal ini dimengerti mengingat kenyataan bahwa masih ada sejumlah besar tentara Cina yang belum ditarik dari wilayah Vietnam. Perbedaan penilaian terhadap topik perundingan itu diperkirakan bakal menjadi penghalang. Namun Han Nienlong di Hanoi berkata "Kami selalu menilai persahabatan tradisionil antara rakyat-rakyat Cina dan Vietnam. " Persahabatan masih belum nyata di Kamboja. Pasukan Vietnam terus bertempur guna menegakkan rezim baru Kamboja, pimpinan Heng Samrin, melawan sisa-sisa tentara Pol Pot. Terhentinya serangan Cina di perbatasan Vietnam kini memungkinkan Hanoi lebih memberi perhatian kepada gerak pasukannya di Kamboja. Wilayah perbatasan Kamboja dan Muangthai -- yang sejak lama dikuasai pasukan Heng Samrin dan tentara Vietnam -- pekan silam digempur secara besar-besaran oleh pasukan gabungan itu yang kabarnya dilengkapi dengan penasehat militer dari Kuba. Sumber militer Muangthai di kota perbatasan Aranyapratet memperkirakan bahwa pasukan Heng Samrin sedang berusaha merebut sebuah kamp perbekalan penting Khmer Merah di kaki bukit Phnom Mak Hoeun. Laporan dari kota perbatasan itu menyebut adanya arus pengungsi Kamboja yang masuk ke Muangthai. Sejumlah 100 gerilya Khmer Merah dan 168 serdadu Heng Samrin turut terdampar ke wilayah Muangthai. Semangat tempur para pengikut Pol Pot nampaknya masih belum juga berkurang. Banyak di antara mereka yang masuk kembali ke wilayah Kamboja setelah mendapatkan makanan dan pengobatan dari pihak Muangthai. Tapi serangan gencar oleh pasukan Heng Samrin yang didukung oleh pasukan Vietnam itu nampaknya makin mempersempit ruang gerak para pengikut Pol Pot ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus