Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Mereka Akan Dipulaukan

Untuk mencegah keresahan, pengungsi Vietnam di Riau mungkin dipulaukan. Indonesia menawarkan Pulau Rempang, bila ditolak, penggantinya Pulau Galang. (nas)

21 April 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"KEPUTUSAN terakhir tentang pulau yang ditawarkan Indonesia sebagai pusat pemrosesan pengungsi Vietnam tinggal satu tahap lagi," kata Menlu Mochtar Kusumaatmadja di Tanjungpinang pekan lalu. Yang dimaksudnya adalah persetujuan 22 negara termasuk Vietnam dan Brasilia yang akan membicarakan masalah pengungsi ini di Jakarta 15-16 Mei mendatang. Kunjungan Menlu selama 6 jam di Tanjungpinang selain untuk meninjau para pengungsi, tampaknya juga dimaksudkan untuk meredakan kekhawatiran serta suara sumbang yang belakangan ini mengecam "sikap kemanusiaan" pemerintah Indonesia yang mau menampung pengungsi bahkan menawarkan pulau pusat pemrosesan. Banyak pengungsi yang memang sengaja mendamparkan diri di Riau. "Jadi mau diapakan? Mau dibiarkan mereka mati atau tenggelam? Di mana Pancasila kita?" kata Menlu pekan lalu di Tanjungpinang. Indonesia sudah menawarkan pulau Rempang sebagai pusat pemrosesan dan kalau ditolak, pulau Galang disediakan sebagai penggantinya. Di Riau sendiri, ada kekhawatiran kalau Rempang yang dipilih. Mengingat pulau seluas sekitar 375 kmÿFD itu didiami lebih 3000 penduduk dengan kebun kelapa, cengkeh serta sarana penangkapan ikan milik penduduk. Kalau Rempang sampai terpilih, apakah penduduk setempat tidak akan terganggu? Atau haruskah mereka dipindahkan ke tempat lain? Kekhawatiran ini rupanya menghantui mereka. "Kalau dapat, tak usahlah," kata sejumlah penduduk Rempang ketika ditanya TEMPO tentang rencana itu. Mochtar sendiri telah meyakinkan penduduk bahwa kekhawatiran itu tidak beralasan. "Tidak akan ada penduduk yang dipindahkan," tegasnya. Ini sesuai dengan penggarisan Presiden Soeharto bahwa pulau yang ditawarkan sedapat mungkin tidak ada penduduknya atau kalaupun ada tidak akan mengganggu kehidupan mereka. Jika demikian mengapa bukan pulau Galang? Pulau ini memang sedikit lebih kecil dibanding Rempang (175 kmÿFD), tapi hampir kosong. Penduduknya hanya sekitar 100 jiwa yang semuanya karyawan penggergajian kayu PT Mantrust. Kabarnya Galang, di samping sebagai cadangan Rempang, mungkin akan dipakai sebagai pusat penampungan sementara pengungsi menggantikan Tanjungpinang dan beberapa tempat lain. Sekitar 8000 pengungsi saat ini ditampung di berbagai tempat di Riau. Dipulaukannya pengungsi ini diperkirakan akan menghilangkan kekhawatiran akan timbulnya kerawanan dan keresahan akibat ulah pengungsi ini. Rencana ini tampaknya sudah pasti. Kepastian dipulaukannya mereka diperoleh setelah Erick Morris, Kepala Perwakilan UNHCR Asia Tenggara yang menyertai kunjungan Menlu, menyetujui untuk menanggung biaya pemindahan ini UNHCR, Komisi Tinggi PBB untuk urusan pengungsi, rencananya juga akan membuka kantor di Tanjungpinang. "Kita memang perlu petugas tetap di sini," kata Morris. Semua itu menandakan urusan pengungsi itu rupanya akan cepat diselesaikan. Apalagi kabarnya biaya bukan lagi masalah buat UNHCR yang telah disuntik dana cukup besar dari banyak negara donor. Amerika Serikat misalnya tahun lalu menyumbang AS$ 120 juta dan tahun depan menjanjikan AS$ 140 juta lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus