Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Jatuhnya kampala tanpa amin

Di kampala kini duduk yusufu lule presiden uganda yang menggantikan idi amin. pemerintah barunya menenteramkan penduduk yang balas dendam kepada sisa pengikut amin. (ln)

21 April 1979 | 00.00 WIB

Jatuhnya kampala tanpa amin
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
DI Kampala kini duduk Yusufu Lule, Presiden Uganda yang menggantikan Idi Amin, Lule, 67 tahun bekas Rektor Universitas Makarere, selama beberapa tahun hidup di Tanzania sebagai orang pengasingan. Pemerintah baru Uganda memulai kegiatannya untuk menenteramkan penduduk yang melancarkan tindakan balas dendam kepada sisa pengikut Amin. Sejumlah pengikut Amin yang tak sempat melarikan diri dipukuli sampai mati. Harta mereka dan kekayaan negara menjadi sasaran perampokan. Laporan dari Kampala menyebutkan orang Kakwa Islam -- sukunya Amin dan Nubia Islam menderita amat parah oleh aksi balas dendam itu. Di mata orang Uganda sekarang, orang Nubia adalah tentara sewaan yang menjadi penopang kekuasaan Amin. Di Jinja, kota tempat Amin melarikan diri, yang terletak di Uganda utara, perampokan dan pembunuhan Juga terjadi. Tapi yang melakukannya adalah anak buah Amin yang panik. Dari Jinja itulah rupanya pekan silam Amin menyiarkan pesan radionya yang membantah berita mengenai telah jatuhnya Kampala. "Saya masih menguasai 90% wilayah Uganda. Saya masih berada di Kampala," kata Amin. Tapi diketahui bahwa di mobil Amin pun ada pemancar radio. Sebelum terusir dari Kampala, Amin melawan serbuan Tanzania dengan mobil sportnya yang mundar-mandir antara Kampala dan lapangan terbang Entebbe. Di lapangan terbang itu ikut bertempur sejumlah pasukan Libya. Serbuan Tanzania ternyata cukup hebat, sedang pasukan Libya tidak siap tempur -- mereka datang ke Uganda dengan tugas mengatasi pergolakan sipil -- hingga Amin terpaksa mundur. Pasukan Libya akhirnya ditarik oleh Presiden Gaddafi, tapi yang sempat tewas di Uganda kabarnya sekitar 400 orang. Yang menarik dari kejatuhan Amin oleh invasi Tanzania adalah tidak adanya protes di PBB. Sebaliknya malah yang terjadi. Banyak negara secara terbuka menyatakan kegembiraannya atas kejatuhan Amin. Inggeris dengan segera menyatakan kesediaan membuka hubungan diplomatik dengan Uganda ketika Amerika Serikat mengumumkan kesediaan memberikan bantuan ekonomi. Satu-satunya negara yang memprotes invasi Tanzania adalah Irak. Meski tidak ada yang mengecamnya, Presiden Tanzania, Julius Nyerere, nampaknya merasa perlu juga membela diri: "Ada orang yang menuduh saya melanggar hukum internasional. Saya siap datang ke PBB untuk menjawab tuduhan demikian . . . Apa yang kami lakukan cuma suatu aksi terpaksa setelah OAU tidak berhasil menertibkan Amin." Idi Amin, bekas juara tinju kelas berat Angkatan Darat Uganda pernah menantang duel Presiden Nyerere. Hingga awal pekan ini tidak terdenar komentarnya. Bahkan kurang diketahui apakah ia masih berada di Uganda atau sudah melarikan diri ke Libya atau Irak. Amin terkenal oleh kekejamannya - membnuh banyak orang dengan cara yang sadis -- tapi juga terkenal oleh lelucon tingkat tingginya. Beberapa tahun silam, Amin sering mengirimkan telegram ke berbagai pemimpin dunia dengan pesan yang aneh dan lucu. Ia pernah meminta Ratu Elizabeth dari Inggeris mengirimkan pesawat terbang pritbadinya untuk ditumpangi Amin ke Kanada menghadiri Konperensi Persemakmuran. Dan dalam perjalanan yang direncanakan itu, Amin akan dikawal oleh orang-orang Palestina yang tergabung dalam kelompok Black September. Meski mengaku pintar dan tahu cara bertindak, serbuan Amin ke Tanzania 31 Oktober 1978 ternyata membawa bencana bagi pemimpin Uganda ini. Serbuan ke Tanzania itulah yang menyebabkan kemarahan Presiden Julius Nyerere yang kemudian mengirimkan tentaranya ke Uganda. Kejatuhan Amin dirayakan di Kampala, kota yang lama menyaksikan kekejaman Amin. Tapi kepergian Amin tidak pula berarti pulihnya keamanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus