Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis menyarankan Amerika dan Korea Selatan kembali melanjutkan latihan militer di Semenanjung Korea. Usul tersebut muncul setelah negosiasi dengan Korea Utara mengenai program senjata nuklirnya gagal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami sebelumnya mengambil langkah menangguhkan beberapa latihan terbesar sebagai iktikad baik dari pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi di Singapura,” kata Mattis, mengacu pada pertemuan pada 12 Juni lalu. “Namun saat ini kami tidak memiliki rencana untuk menunda lagi latihan.” Jenderal Mattis mengatakan belum ada keputusan tentang latihan besar pada tahun depan. Namun latihan berskala lebih kecil tetap berlangsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Amerika Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertemu di Singapura pada 12 Juni lalu. Keduanya bersepakat mencapai denuklirisasi di kawasan Semenanjung Korea. Kedua pemimpin berencana kembali bertemu. Namun Trump membatalkan rencana pertemuan dan meminta Menteri Luar Mike Pompeo tidak lagi berkunjung ke Korea Utara. Trump mengakui usahanya mencapai denuklirisasi Pyongyang terhenti.
Media negara Korea Utara sebelumnya menuduh Amerika melakukan politik standar ganda dan “menetaskan plot kriminal” karena berupaya menekan Pyongyang. Korea Utara juga mengirim surat melalui Kim Yong-chol, penasihat senior intelijen Korea Utara. Surat itu menyatakan Korea Utara merasa dialog lanjutan tidak tercapai karena Amerika belum siap memenuhi harapan Korea Utara untuk mengambil langkah menandatangani perjanjian perdamaian.
Mattis menolak mengomentari upaya diplomatik Menteri Luar Negeri. “Dengan Menteri Luar Negeri, dan apa yang dia perlu lakukan, pasti akan kami lakukan untuk memperkuat usahanya,” kata Mattis.
Vipin Narang-pengamat politik di Massachusetts Institute of Technology-menggambarkan strategi Amerika dalam perundingan dengan Korea Utara sebagai keadaan yang benar-benar kacau. “Setiap upaya menuju denuklirisasi harus didahului oleh kepercayaan dan membangun serta mengupayakan perdamaian,” ujar dia lewat Twitter. “Trump tidak mendengarkan, dan beginilah jadinya.” REUTERS | GUARDIAN | SUKMA LOPPIES
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo