Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Desain Kamar Hotel Bertema Nazi dan Hitler di Thailand Diprotes

Kelompok HAM mengecam dan menindak lanjuti sebuah hotel yang mengusung tema Nazi dan Hitler dalam desain kamarnya.

12 Oktober 2018 | 16.50 WIB

Sebuah organisasi hak asasi manusia Yahudi internasional telah mendesak Perdana Menteri Jenderal Prayut Chan-o-cha untuk mengambil tindakan atas sebuah hotel di Nonthaburi agar segera mengganti dekorasi kamar yang bertema Nazi. Sumber: asiaone.com/The Nation/Asia News Network
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sebuah organisasi hak asasi manusia Yahudi internasional telah mendesak Perdana Menteri Jenderal Prayut Chan-o-cha untuk mengambil tindakan atas sebuah hotel di Nonthaburi agar segera mengganti dekorasi kamar yang bertema Nazi. Sumber: asiaone.com/The Nation/Asia News Network

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah organisasi HAM internasional Yahudi, Simon Wiesenthal Center, mendesak Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha, agar mengambil tindakan tegas terhadap sebuah hotel di kota Nonthaburi, Thailand, bernama Love Villa Hotel. Mereka menuntut hotel itu agar segera mengganti dekorasi kamar mereka yang bertema Nazi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Simon Wiesenthal Center pada Kamis, 10 Oktober 2018, meminta Prayut untuk memberikan sanksi kepada Love Villa Hotel karena dinilai telah menciptakan sebuah ruang komunis, lengkap dengan lukisan dinding besar bergambar Adolf Hitler, diktator Jerman. Kabar tentang ruangan itu beredar beberapa minggu lalu dan segera memicu kemarahan dari kelompok-kelompok Yahudi di seluruh dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam suratnya kepada Prayut, Rabbi Abraham Cooper, Wakil Dekan dan Direktur Aksi Global Sosial mengatakan desain ruang kamar Love Villa Hotel adalah penodaan yang mendalam terhadap ingatan 6 juta pemeluk Yahudi yang dibunuh oleh Nazi dan jutaan korban lainnya yang tewas di tangan Nazi. 

“Sederhananya, tidak ada alasan pada 2018 untuk kamar hotel di mana pun di dunia ini untuk didekorasi seperti itu. Kemunculan hotel dengan dekorasi tersebut, justru menodai Thailand sebagai bangsa dan industri pariwisata negara itu," kata Cooper.

Cooper telah mengunjungi Thailand dalam beberapa kesempatan. Diantara kunjungannya mengadakan pameran tentang Holocaust di ibu kota Bangkok dan berpartisipasi pada program yang disponsori PBB untuk Peringatan Hari Holokaus Internasional. 

Dia mendesak Prayut untuk secara langsung campur tangan untuk memberikan sanksi kepada hotel ini dan segera menginstruksikan pemiliknya untuk mengubah ruang jelek dan menghina itu. Simon Wiesenthal Center adalah salah satu organisasi hak asasi manusia Yahudi internasional terbesar di dunia dengan lebih dari 400.000 anggota keluarga di Amerika Serikat.

 

ASIA ONE | SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus