Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meksiko melancarkan perang melawan kartel obat bius sejak pemerintahan Presiden Felipe Calderon pada 2006. Cengkeraman kartel membuat pemerintah Meksiko kehilangan otoritas di beberapa wilayah. Data Stratfor, lembaga spesialis pertahanan asal Texas, Amerika Serikat, November lalu, menyebutkan ada enam kartel besar yang berebut wilayah dan pengaruh di Meksiko, yaitu Cartel de Jalisco Nueva Generacion, Beltran Leyva Remnants, Los Zetas, Sinaloa Federation, Gulf Cartel, dan La Fimilia Michoacana. Stratfor mencatat lalu lintas narkoba dari Meksiko ke Amerika Serikat mencapai US$ 13 miliar per tahun—bisnis yang memang menggiurkan. Pendapatan kartel juga datang dari penculikan, prostitusi, dan perdagangan gelap.
Sejak operasi dilakukan, diperkirakan lebih dari 60 ribu orang—anggota kartel, tentara, polisi, dan warga sipil—tewas. Operasi toh tak sepenuhnya berhasil. Salah satu penyebabnya, anggota kartel percaya mereka mendapat perlindungan dari La Santa Muerte, sang Dewi Kematian.
Santa Muerte digambarkan sebagai sosok perempuan yang hanya tinggal tengkorak. Ia mengenakan gaun pengantin sembari membawa bola dunia di tangan kiri dan sabit layaknya dewa kematian abad pertengahan. "Santa Muerte dipuja pengedar narkoba yang memintanya membantu menghindari penangkapan polisi, tentara, dan pesaing serta menolong menghasilkan uang," kata Andrew Chesnut, penulis buku Devoted to Death: Santa Muerte, the Skeleton Saint.
Pengabdian kepada Santa Muerte merebak khususnya di daerah yang menjadi pusat peredaran obat bius di sepanjang Teluk Meksiko. Diperkirakan pemuja Santa Muerte mencapai 8 juta orang, tersebar di seluruh Meksiko, Amerika Serikat, Amerika Tengah, bahkan Jepang, Spanyol, Denmark, dan Italia. Budaya kekerasan membuat Santa Muerte kian dijunjung.
Calderon dan penerusnya, Enrique Pena Nieto, kemudian melancarkan perang psikologis. Meksiko secara resmi menyebut Santa Muerte sebagai musuh negara karena menjadi pelindung anggota kartel. Militer melakukan operasi pembersihan kuil, candi, bahkan gereja-gereja Santa Muerte di sepanjang perbatasan Meksiko-Amerika Serikat sejak Maret 2009. "Dia (Calderon) memulai perang melawan mereka dan melawan kultus Santa Muerte," kata Pastor Ernesto Caro, seperti dilansir BBC.
Kementerian Dalam Negeri Meksiko juga sudah mengantisipasi dengan membatalkan pendaftaran La Santa Muerte sebagai agama yang sah. Namun ternyata langkah ini tidak berpengaruh apa-apa. Banyak gerai koran yang menjual video berisi petunjuk cara berdoa kepada sang dewi.
Menurut Jose Gil Olmos, penulis buku La Santa Muerte, kultus ini tumbuh karena kemiskinan masyarakat Meksiko. Kepada Huffington Post, Olmos mengatakan referensi pertama Santa Muerte berasal dari abad ke-18. Jumlah pengikutnya meledak terutama setelah krisis ekonomi pada awal 1990-an. Banyak warga kelas menengah ke bawah Meksiko terimpit beratnya hidup. Dalam keputusasaan, mereka mencari harapan dan beberapa beralih ke Santa Muerte. "Mengapa? Karena orang-orang ini mengatakan bahwa Yesus atau Bunda Maria tidak dapat memberi apa yang mereka minta, yang berharap dilindungi dari tentara, polisi, dan musuh-musuh mereka," kata Olmos.
Pihak yang ikut khawatir melihat berkembangnya pemujaan terhadap patung wanita berkepala tengkorak yang memegang sabit sebagai "tuhan" itu adalah Vatikan. Maklum, 82 persen dari 118 juta penduduk Meksiko adalah pemeluk Katolik. Santa Muerte kini menjadi tempat meminta apa pun—kesembuhan, sukses bisnis, kelahiran, mencari pekerjaan, bahkan menjaga pasangan agar tidak berselingkuh.
Ketua Dewan Kepausan yang menangani soal budaya, Kardinal Gianfranco Ravasi, menyatakan pemujaan kepada Santa Muerte merupakan tindakan sesat. Menurut Vatikan, pujian untuk Santa Muerte sebagai penyesatan dan merendahkan nilai agama apa pun di dunia.
Raju Febrian (BBC, Huffingtonpost, Dailynews)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo