Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bos kartel narkoba asal Kolombia, Dairo Antonio Usuga atau Otoniel, mengaku tidak bersalah atas tuduhan perdagangan narkoba di AS dan diperintahkan ditahan di New York sambil menunggu persidangan, satu hari setelah ia diekstradisi dari Bogota, Kamis, 5 Mei 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usuga, yang dikenal sebagai Otoniel, mengirimkan "kokain dalam jumlah yang luar biasa ke Amerika Serikat" saat memimpin Clan del Golfo Kolombia dari 2003 hingga Oktober lalu, ketika dia ditangkap oleh angkatan bersenjata Kolombia, kata Jaksa AS Breon Peace di Brooklyn, New York.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada konferensi pers, Peace menggambarkan Otoniel sebagai "salah satu gembong narkoba paling berbahaya dan paling dicari di dunia."
Peace mengatakan Otoniel mengatur lebih dari 40 pengiriman kokain yang lebih besar dari satu ton ke Amerika Serikat, sementara Kolombia menganggap Otoniel bertanggung jawab atas kematian ratusan anggota pasukan keamanan negara itu.
Hakim AS Vera Scanlon memerintahkan penahanan Otoniel pada sidang Kamis sore, dengan mengatakan tuduhan itu serius dan bahwa terdakwa menimbulkan "risiko yang signifikan untuk tidak hadir" dalam proses di masa depan jika jaminan diberikan.
Otoniel mengaku tidak bersalah melalui pengacaranya, Arturo Hernandez, atas dua tuduhan terlibat dalam perusahaan kriminal yang berkelanjutan dan berkonspirasi untuk memproduksi dan mendistribusikan kokain.
Jaksa Gillian Kassner mengatakan pemerintah tidak akan mengajukan tuntutan ketiga atas penggunaan senjata api.
Hernandez tidak menentang penahanan kliennya, tetapi membantah klaim Kassner bahwa bahaya melepaskan Otoniel "tidak dapat dilebih-lebihkan."
"Kami tentu tidak setuju dengan evaluasi mereka," kata Hernandez.
Otoniel mengenakan jumpsuit oranye saat menghadiri sidang.
Presiden Kolombia Ivan Duque pada hari Rabu membandingkan Otoniel dengan mendiang penyelundup Pablo Escobar, dan mengatakan ekstradisinya "menunjukkan tidak ada seorang pun di atas negara bagian Kolombia."
Ekstradisi ke Amerika Serikat, sekutu utama Bogota, adalah salah satu senjata utama Kolombia untuk memerangi perdagangan narkoba.
Sebagai tanggapan nyata terhadap ekstradisi, kartel narkoba Clan del Golfo mengatakan akan memberlakukan jam malam di beberapa bagian provinsi Magdalena dan Bolivar utara Kolombia, memperingatkan penduduk untuk tidak membuka bisnis atau meninggalkan rumah mereka.
Reuters