Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Digoyang uang dan wanita

Belum setahun masa kepresidenan clinton, muncul tuduhan pemakaian uang haram untuk kampanyenya. juga melibatkan hillary, istrinya.

22 Januari 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MUNGKINKAH seorang presiden dan ibu negara diperiksa oleh sebuah dewan khusus? Peristiwa langka itu bisa Anda saksikan tak lama lagi, di Amerika Serikat. Dan yang didengar kesaksiannya siapa lagi kalau bukan Presiden Bill Clinton dan istrinya, Hillary, yang Kamis pekan depan baru menjalani tahun pertama masa kepresidenannya. Mereka diduga menerima uang senilai US$ 35 ribu sewaktu Clinton menjadi Gubernur Arkansas, tahun 1985. Kasus penggelapan uang yang tak seberapa itu bermula ketika Clinton mempunyai utang sebesar US$ 50 ribu, yang terpakai untuk dana kampanye pada tahun 1984. Untuk menanggulangi problem keuangan ini, James McDougal, pengumpul dana kampanyenya, menutup dengan suntikan dana US$ 35 ribu. Sebagian dari dana itu, diduga, diambil dari Madison Guaranty, sebuah lembaga keuangan nonbank milik McDougal. Padahal, perusahaan ini tengah pingsan, sebelum akhirnya dinyatakan pailit dan menunggak pajak sebesar US$ 47 juta oleh Pemerintah Daerah Arkansas, yang sudah dipimpin oleh Gubernur Bill Clinton, tahun 1989. Penerimaan dana US$ 35 ribu itulah yang jadi masalah. Sebab, dana itu tidak dikumpulkan oleh Clinton, tapi diperoleh secara haram dari dana sejumlah penyimpan deposito yang menanamkan uangnya di Madison Guaranty. Persoalan pun semakin runyam setelah ketahuan bahwa pasangan Clinton bekerja sama dengan McDouglas mendirikan Whitewater pada tahun 1978. Perusahaan jual beli kapling untuk peristirahatan di utara Arkansas beraset total sekitar US$ 160 ribu yang kemudian bangkrut ini dibiayai secara diam-diam oleh Madison Guaranty. Dari sinilah muncul kecurigaan bahwa bangkrutnya Madison itu, antara lain, karena tersedot dananya ke Whitewater. Ke mana uang yang diperkarakan itu perginya? Itulah yang perlu dilacak. Diduga, semua berkas itu disimpan oleh Vincent Foster, pembantu dekat Clinton di Gedung Putih, yang bunuh diri Juli tahun lalu. Menurut McDougal, Fosterlah yang menyimpan semua berkas tentang perusahaan Whitewater. Yang pasti, Hillary Clinton berperan cukup penting dalam kasus ini. Sebagai pengacara terkemuka saat itu, Hillary dikabarkan berhasil menutupi praktek pemberian dana intern (antara Madison dan Whitewater) yang sebenarnya dilarang oleh undang-undang Amerika itu. Hillary pun berhasil menyelamatkan McDougal dari tuduhan penggelapan perbankan pada tahun 1990. Maklum, Pemerintah Federal, yang waktu itu belum tahu tentang keterlibatan Clinton dalam Madison Guaranty, malah menunjuk Hillary sebagai pengacara federal. Baru September tahun lalu kasus ini terungkap jelas, setelah Resolution Trust atau badan penyelidik federal tentang kebangkrutan sebuah perusahaan meneliti kembali kasus ini. Sebelumnya, badan itu sudah juga melakukan penyelidikan, pada tahun 1992. Tapi penyelidikan itu segera dihentikan oleh departemen kehakiman karena khawatir hal itu dimanfaatkan oleh kubu Demokrat (Clinton) sebagai cara tak terpuji kubu Republik (George Bush) untuk menjatuhkan lawan politiknya di masa kampanye pemilihan presiden waktu itu. Tuduhan skandal keuangan yang melanda pasangan Clinton itu menambah tuduhan skandal lainnya, misalnya tuduhan skandal seks yang diungkapkan majalah American Spectator. Di situ dimuat wawancara yang mengejutkan antara wartawan majalah tersebut dan dua polisi Arkansas yang menjadi pengawal Clinton pada tahun 1980-an. Menurut kedua polisi itu, semasa menjadi Gubernur Arkansas, Clinton sering mengadakan pertemuan gelap dengan sejumlah wanita cantik. Untuk menutup mulut pengawalnya, Clinton menjanjikan pekerjaan bagus bila ia terpilih sebagai presiden. Karena pekerjaan itu hingga kini tak datang juga, kedua polisi itu pun mengungkapkan apa yang mereka ketahui. Seperti yang sudah-sudah, Hillary selalu berdiri bahu-membahu dengan suaminya. Apalagi, dalam kasus Whitewater ini, kredibilitas Hillary sebagai pengacaralah yang diserang. Ia dianggap mengetahui, bahkan mengatur, semua transaksi ilegal antara Madison Guaranty dan Whitewater. Mengenai soal wanita, tampaknya pengakuan kedua polisi itu tak terlalu menggegerkan dibandingkan dengan pengakuan Gennifer Flowers pada tahun 1992, di masa kampenya pemilihan presiden, yang mengatakan menjalin hubungan gelap dengan Clinton. Salah atau tidak, tuduhan yang dicari-cari atau bukan, itu berpengaruh bagi Clinton. Pengumpulan pendapat yang diadakan tiga pekan lalu menunjukkan bahwa popularitas Clinton anjlok hingga tinggal 58%. Untungnya, penampilan Clinton di panggung internasional cukup menolong. Harian International Herald Tribune juga memberitakan bahwa para pakar ekonomi memberi nilai "B" untuk kebijaksanaan ekonomi Clinton pada tahun pertama pemerintahannya ini. Clinton memang lelaki biasa, bukan seorang santo yang wajib berjalan di rel tanpa skandal. Karena itu, agaknya, rakyat Amerika melupakan penyelewengannya dengan wanita - yang belum tentu benar -- dan memilihnya sebagai presiden. Tapi tuduhan persekongkolan bisnis curang, apalagi dikaitkan dengan bunuh dirinya rekan dekat yang mengetahui persis kasusnya, bisa menjadi batu sandungan yang cukup serius.Nunik Iswardhani (Jakarta) dan BH (Washington)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum