Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Diplomat Singapura Dituduh Merekam Bocah Laki-laki di Pemandian Umum Jepang

Seorang diplomat Singapura dituduh merekam bocah berusia 13 tahun di Jepang yang sedang mandi.

13 Juni 2024 | 10.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang diplomat Singapura dituduh merekam seorang remaja laki-laki di pemandian umum di Tokyo, Jepang. Ia diperkirakan akan didakwa di Jepang pada Kamis, 13 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diplomat pria berusia 55 tahun itu telah kembali ke Jepang untuk diinterogasi oleh polisi. Mantan konselor di Kedutaan Besar Singapura di Tokyo tiba di Jepang pada 9 Juni 2024. Ia datang berdasarkan permintaan yang dibuat oleh Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo melalui Kementerian Luar Negeri Jepang, menurut laporan surat kabar Asahi Shimbun. Dia kemudian diinterogasi oleh polisi Tokyo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Konselor adalah pangkat diplomatik bagi petugas yang bertugas di luar negeri, seperti di kedutaan. Menurut Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik, seorang diplomat tidak dapat ditangkap.

Kasus ini pertama kali dilaporkan pada Februari 2024. Diplomat tersebut menggunakan ponsel pintarnya untuk secara diam-diam merekam seorang siswa sekolah menengah tahun pertama berusia 13 tahun di ruang ganti pemandian umum. Anak laki-laki itu sedang telanjang.

Anggota staf di pemandian umum di Daerah Minato Tokyo dilaporkan menelepon polisi. Setelah polisi tiba, telepon diplomat tersebut segera digeledah. Polisi menemukan beberapa foto telanjang bocah laki-laki itu.

Diplomat tersebut menolak pergi ke kantor polisi. Ia mengatakan kepada petugas bahwa dia mengambil foto serupa di pemandian umum lainnya.

Ketika diminta untuk menghapus foto-foto dari ponselnya, diplomat tersebut langsung menghapusnya, menurut laporan media Jepang. Dia diduga menghapus 700 foto dari ponselnya. Ia mengaku foto-foto itu diambil enam bulan sebelum kejadian.

Menurut Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA), diplomat tersebut telah menyelesaikan tugasnya di Tokyo sesuai jadwal. Ia telah kembali ke Singapura pada pertengahan April.

Dia diskors dari tugasnya untuk membantu penyelidikan. Dia tidak memberi tahu kementerian tentang kejadian tersebut sampai dia ditanya tentang hal itu.

Kementerian Luar Negeri Singapura mengatakan pada 2 Mei bahwa pihaknya siap melepaskan kekebalan diplomatik untuk membantu penyelidikan jika diperlukan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus