Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump berjanji akan membuatkan kantor khusus untuk SpaceX dan Tesla jika Elon Musk sebagai pemilik dua perusahaan itu bisa memenangkan Trump dalam pilpres 2024. Trump memuji Musk sebagai seorang pengusaha hebat dan jago menghemat biaya, yang diyakini Trump bisa memenangkan pemilu untuknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dia identik dengan ilmu pengetahuan dan roket. Dia sering bercerita pada saya soal perkembangan skrup baru yang dikerjakannya. Skrup-skrup itu susah, yang dibuat dari titanium, tapi mengembangkan hal ini sangat menyenangkan," kata Trump, Minggu, 13 Oktober 2024 dalam acara .
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Trump, Musk cocok menduduki jabatan menteri penghematan anggaran karena rekam jejaknya sebagai pengusaha yang handal. Dia pun meyakinkan Musk berkenan dengan posisi tersebut. Trump mengaku sudah berbicara dengan Musk perihal rencana-rencana ambisius bos SpaceX tersebut yang menargetkan ingin bisa ke mars sebelum akhir masa pemerintahannya atau sebelum didahului Cina dan Rusia.
Musk sudah lama menjadi pendukung Trump dan sudah lama berulang kali menyatakan dukungan pada Partai Republik. Pada awal bulan ini, Musk mengejutkan banyak orang saat muncul di kampanye Trump di Butler, Pennsylvania. Dalam kesempatan itu, Musk menyebut pemilu pada November 2024 nanti adalah pemilu yang paling bersejarah dalam hidupnya dan menyebut lawan Trump sebagai pihak yang ingin mengambil kebebasan berpendapat.
Secara terpisah, Musk menyerang rekan-rekannya sesama miliarder, yang mendukung Wakil Presiden Kamala Harris, dengan menyebut mereka takut dengan potensi kemungkinan Trump menang mengingat banyak dari mereka diduga terlibat dalam kasus Jeffrey Epstein. Trump mengancam jika dia memenangkan pemilu, dia mungkin akan mempublikasi siapa saja pelanggan Epstein.
Dikutip dari laman deadline.com, Elon Musk diketahui berada di panel penasihat Trump selama masa jabatan mantan Presiden tersebut, tetapi mengundurkan diri pada tahun 2017 setelah Trump memutuskan untuk menarik AS keluar dari perjanjian iklim Paris.
Meskipun Musk biasanya mengklaim netral secara politik, ia diketahui telah bergerak lebih jauh ke pihak kanan sejak membeli X (dulu Twitter) pada 2022 dan mendukung Trump pada bulan Juli. Ia pun diyakini menyumbang ke kelompok penggalangan dana untuk kampanye Trump, meskipun pengusaha tersebut membantahnya
Sumber : RT.com