Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Situasi di Myanmar memanas. Perkembangan terbaru, dua pangkalan militer Angkatan Udara Myanmar diserang dengan roket, Kamis, 29 April 2021. Ledakan terpantau di keduanya. Siapa para penyerangnya dan apakah jatuh korban belum diketahui hingga sekarang.
Menurut laporan kantor berita Reuters, salah satu pangkalan udara yang diserang berada di pusat kota Magway. Serangan terjadi pada dini hari, diawali dengan tiga ledakan di lokasi.
Setelah Magway, serangan susulan terjadi pada pangkalan udara di Meiktila. Pangkalan udara yang berada di utara Magway itu merupakan salah satu pangkalan terpenting bagi Militer Myanmar. Ketika media-media lokal Myanmar melaporkan, serangan roket masih berlangsung di sana.
Militer Myanmar enggan memberikan komentar atas serangan yang terjadi. Dugaan sejauh ini mengarah ke kelompok etnis bersenjata Myanmar. Sebagaimana diketahui, sejak kudeta berlangsung di Myanmar, pertempuran antara militer dan kelompok etnis bersenjata tak terhindarkan.
Pertempuran itu diperparah dengan serangan udara ke permukiman kelompok etnis yang berada di utara dan timur Myanmar. Salah satunya menyasar ke kelompok etnis Karen yang mereka sampai harus mengungsi ke daerah lain agar tidak menjadi sasaran tembak.
Per berita ini ditulis, korban dari krisis di Myanmar sudah mencapai 750 orang. Hal itu mengacu pada data dari Asoasiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik. Selain itu, ada juga 3400 lebih orang yang ditangkap sebagai tahanan politik. Salah satu di antaranya adalah Penasihat Negara Aung San Suu Kyi.
Baca juga: Pemerintah Tandingan Myanmar Tak Akan Melayani ASEAN Sampai Tapol Dibebaskan
ISTMAN MP | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini