Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Yoon Suk Yeol Disidang: Pembelaan Pengacara dan Jadwal Sidang Lanjutan

Yoon Suk Yeol hadir di pengadilan Seoul pada Kamis, 20 Februari 2025

21 Februari 2025 | 23.18 WIB

Mantan presiden Korea Selatan  Yoon Suk-yeol di pengadilan di  Seoul, Korea Selatan, 23 Januari 2025. Reuters
material-symbols:fullscreenPerbesar
Mantan presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol di pengadilan di Seoul, Korea Selatan, 23 Januari 2025. Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol hadir di pengadilan Seoul pada Kamis, 20 Februari 2025. Dikutip dari Reuters, iring-iringan mobil Kementerian Kehakiman membawa Yoon Suk Yeol dari Pusat Penahanan Seoul ke pengadilan.

Persidangan Yoon Suk Yeol

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

1. Didakwa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pada Jumat, 21 Februari 2025, Yoon Suk Yeol didakwa atas dugaan menghalangi pelaksanaan surat perintah untuk penahanannya. Yoon Suk Yeol diduga menginstruksikan Layanan Keamanan Presiden (PSS) menghalangi upaya penyidik untuk menahannya atas pemberlakuan darurat militer yang singkat, dikutip dari Antara.

Polisi menyimpan pesan teks yang dipertukarkan Yoon dengan Wakil Kepala PSS Kim Seong Hoon, melalui aplikasi pesan Signal, pada 3 Januari. Saat itu penyidik telah berusaha, yang akhirnya gagal menangkap dia di kediamannya. Yoon juga memberi instruksi untuk menghalangi upaya kedua untuk menahannya dalam pesan yang dipertukarkan dengan Kim pada 7 Januari.

2. Pembelaan Pengacara

Jaksa meminta agar kasus ini diproses. Namun pengacara Yoon mengatakan mereka membutuhkan waktu lebih banyak untuk meninjau catatan. Tim pengacara membela, bahwa Yoon tidak memiliki niat untuk melumpuhkan negara. Darurat militer yang dikeluarkan oleh Yoon bertujuan untuk memberi tahu publik tentang kediktatoran legislatif dari partai oposisi yang besar, menurut pengacara.

3. Sidang Berikutnya

Hakim menetapkan sidang berikutnya untuk kasus ini pada 24 Maret. Yoon juga menghadiri sidang pemakzulan paralel oleh Mahkamah Konstitusi pada Kamis sore yang telah memasuki tahap akhir. Penjabat kepala pengadilan Moon Hyung Bae mengatakan, sidang berikutnya akan diadakan pada 25 Februari, Yoon dan parlemen mengajukan kasus terhadapnya akan memberikan pernyataan akhir.

4. Pernyataan Han Duck Soo

Perdana Menteri yang dimakzulkan Han Duck Soo mengatakan kepada Mahkamah Konstitusi bahwa menteri kabinet prihatin dengan penerapan darurat militer oleh Yoon Suk Yeol dan berusaha mencegahnya sebelum ia mengumumkannya pada 3 Desember.  "Seingat saya, semua (anggota Kabinet) merasa khawatir dan mencoba menghalanginya," kata Han seperti dikutip dari Yonhap. Pernyataan ini merujuk pertemuan yang diatur secara tergesa-gesa oleh beberapa menteri kabinet sesaat sebelum Yoon secara mengejutkan memberlakukan darurat militer.

5. Yoon Tidak Membuat Pernyataan

Pengadilan memerintahkan kedua pihak untuk menyampaikan pendapat lebih lanjut jika diperlukan dalam sepuluh hari ke depan. Yoon tidak membuat pernyataan di pengadilan. Sidang berlangsung saat sekitar 500 pendukung presiden yang dimakzulkan menggelar unjuk rasa menuntut pembebasannya di dekat pengadilan. Polisi mengerahkan sekitar 3.200 anggotanya di sekitar pengadilan untuk mengendalikan massa, memasang penghalang dan menyiapkan bus.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus