Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen menyebut ucapan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menginginkan Kanada menjadi bagian dari Amerika Serikat sebagai pernyataan yang absurd. Kanada merupakan negara merdeka dan sebagai negara berdaulat, Kanada juga memiliki dengan sejarah, identitas, dan aspirasi yang unik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itu tidak masuk akal. Kanada tidak akan pernah menjadi bagian dari Amerika Serikat. Jadi, fakta bahwa kami tiba-tiba menjadi bagian dari negara lain adalah hal yang konyol dan tidak masuk akal," kata Hussen saat menggelar konferensi pers di kantor Kedutaan Besar Kanada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat, 14 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hussen menilai pernyataan semacam itu seharusnya tidak pantas diucapkan oleh pemimpin negara sekutu, teman, dan tetangga Kanada.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump pada Minggu, 2 Februari 2025, menyerukan kembali agar Kanada menjadi negara bagian Amerika Serikat ke-51. Pernyataan Trump itu tak pelak meningkatkan ketegangan lebih lanjut dengan Kanada setelah menerapkan tarif impor yang besar.
Dalam unggahan di media sosial terpisah seperti dilansir Al Arabiya, Trump secara khusus menargetkan Kanada dan mengulangi seruannya agar negara tetangga Amerika di utara itu menjadi negara bagian dari Amerika Serikat. Trump mengklaim Amerika Serikat membayar ratusan miliar dolar subsidi untuk Kanada. “Tanpa subsidi besar-besaran ini, Kanada tidak akan ada lagi sebagai Negara yang layak," tutur Trump.
“Oleh karena itu, Kanada harus menjadi Negara Bagian ke-51 yang kita hargai,” ucap Trump, mengulangi ancaman ekspansionis terhadap salah satu sekutu terdekat negaranya.
Sita Planasari ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini