Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Lebanon Hadi Hachem untuk PBB pada Selasa mengutuk aksi militer Israel yang terus berlanjut terhadap negaranya setelah serangkaian ledakan pager (perangkat penyeranta) yang menewaskan sedikitnya 9 orang dan melukai ribuan lainnya. Ia juga menuduh Israel melanggar hukum internasional dan memperburuk ketegangan regional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbicara di sesi darurat Sidang Umum PBB mengenai konsekuensi hukum dari aktivitas Israel di wilayah pendudukan Palestina, Hachem menekankan bahwa kedaulatan Lebanon telah diserang sejak 8 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Serangan terhadap Lebanon selatan terus dilakukan oleh Israel dengan mengabaikan hukum dan resolusi internasional, termasuk hukum kemanusiaan internasional dan hukum kemanusiaan yang paling mendasar. Eskalasi Israel di wilayah kami ini disertai dengan pengerasan retorika," ujarnya.
Mengacu pada ledakan perangkat komunikasi nirkabel di seluruh Lebanon pada Selasa, Hachem menyebutnya sebagai "agresi yang setara dengan kejahatan perang" dan memperingatkan bahwa hal tersebut akan memperburuk konflik.
Sebelumnya, sedikitnya sembilan orang, termasuk seorang anak berusia delapan tahun, tewas dalam ledakan massal perangkat pager di berbagai wilayah di Lebanon, menurut Menteri Kesehatan Lebanon Firas Al-Abiad.
Dia menambahkan bahwa sekitar 2.750 orang lainnya juga terluka, termasuk 200 di antaranya dalam kondisi kritis. Sekitar 30 orang dilaporkan kehilangan tangan, 20 lainnya terluka parah di perut hingga sejumlah orang dilaporkan kehilangan kedua mata.
Alat komunikasi penyeranta (pager), yang sering digunakan oleh warga sipil dan pekerja kesehatan untuk berkomunikasi, adalah perangkat nirkabel kecil yang menggunakan baterai untuk menerima pesan teks, sinyal audio, dan visual.
Iran Mengecam Serangan Terhadap Lebanon
Perwakilan Tetap Iran di PBB, Amir Saeid Iravani, mengatakan di sidang Umum PBB bahwa "agresi dan tindakan teror" Israel yang menargetkan warga sipil di Lebanon telah mengakibatkan ribuan cedera, termasuk cedera pada duta besar Iran untuk Lebanon.
"Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban dan pemerintah Lebanon serta mengecam keras tindakan sabotase dan terorisme oleh rezim Israel yang menyimpang," kata Iravani.
"Rezim Israel harus dimintai pertanggungjawaban atas agresi dan kejahatan keji seperti itu," tambahnya.
Perwakilan Tetap Iran untuk PBB mengeluarkan pernyataan kepada Anadolu mengenai cedera duta besar Iran di Lebanon, Mojtaba Emani, setelah ledakan perangkat komunikasi di Lebanon.
Pernyataan tersebut mengatakan Emani sedang mendapatkan perawatan dan kondisinya stabil. Iran membantah Dubes Emani kehilangan satu mata dalam serangan itu.
Ledakan massal pager terjadi di tengah serangkaian serangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel di tengah serangan brutal Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 41.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, setelah serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu.
ANADOLU