Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dubes Prancis dan Siprus Tutup Pekan Frankofoni 2025

Duta Besar Prancis dan Duta Besar Siprus menutup Pekan Frankofoni 2025.

23 Maret 2025 | 14.40 WIB

Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, saat ditemui dalam acara penutupan Semaine de la Francophonie atau Pekan Frankofoni di Institut Francais Indonesia (IFI), Jakarta, pada Sabtu petang, 22 Maret 2025. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
material-symbols:fullscreenPerbesar
Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, saat ditemui dalam acara penutupan Semaine de la Francophonie atau Pekan Frankofoni di Institut Francais Indonesia (IFI), Jakarta, pada Sabtu petang, 22 Maret 2025. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Institut Français Indonésie (IFI) menghelat konser penutupan Semaine de la Francophonie atau Pekan Frankofoni 2025 pada Sabtu, 22 Maret 2025. Acara merayakan bahasa Prancis tersebut menampilkan pertunjukan spesial dari pianis Republik Siprus, Annini Tsioutis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pekan bahasa Perancis itu telah berlangsung sejak Senin, 17 Maret 2025 dengan mengusung tema "Prenez la parole!” atau "Sampaikan Pendapatmu!". Sejumlah rangkaian acara telah berjalan selama sepekan untuk merayakan peringatan tahunan Hari Bahasa Prancis Internasional yang jatuh setiap 20 Maret.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, menyampaikan terima kasih kepada seluruh kedutaan besar negara-negara berbahasa Prancis yang turut mendukung perkenalan lintas budaya lewat acara tersebut.

Dia juga mengungkapkan apresiasi kepada masyarakat Indonesia yang antusias belajar bahasa Prancis. 

"Kami telah merasakan keberagaman-keberagaman bahasa Prancis yang menyatukan kita, seperti bahasa Indonesia menyatukan seluruh negeri ini," kata Penone saat memberikan sambutan di kantor IFI Indonesia. 

Penone menyebut Pekan Frankofoni tahun ini dimeriahkan dengan lebih dari seratus acara yang tersebar di banyak kota. Selain Jakarta, dia menyoroti perayaan di kota-kota lain, seperti Medan, Makassar, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. 

Lebih lanjut, Penone turut mengulas pertunjukan teater tari "C'est la Vida" yang bertepatan dengan Hari Bahasa Prancis Internasional di Bentara Budaya Jakarta pada Kamis, 20 Maret 2025. Pertunjukan itu menampilkan dua penari dari Compagnie de Fakto, Lisbeth Kiebooms dan David Walther. 

Pada Kamis lalu, Penone menuturkan, para duta besar negara berbahasa Prancis turut bertemu dengan 200 siswa dan mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta. 

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Republik Siprus untuk Indonesia, Nicholas Panayiotou, menyampaikan terima kasih kepada antusiasme pembelajar bahasa Prancis. Dia juga merasa beruntung karena penutupan Pekan Frankofoni menampilkan Annini Tsioutis, seorang pianis dan komposer perempuan berbakat asal Siprus. 

Menurut Panayiotou, musik yang dibawakan oleh Tsioutis juga dipengaruhi oleh gamelan Jawa. "Konser ini merupakan bukti nyata bagaimana musik tradisional Indonesia memberikan pengaruh unik terhadap karya beberapa komponis paling terkenal abad ke-20," ujarnya. 

Dalam penutupan acara tersebut, sejumlah pemenang lomba turut menerima hadiah dari lomba yang diadakan IFI. Salah satu peserta, Careninna Angela Wongkar, mengungkap rasa senangnya karena telah terpilih menjadi salah satu pemenang lomba puisi berbahasa Prancis. 

Caren menjadi juara dalam lomba puisi kategori sastra Swiss. Mahasiswi Universitas Pelita Harapan itu turut menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi yang diberikan secara khusus oleh Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Olivier Zehnder, dan istrinya, Frédérique Zehnder-Mérot. 

"Mille mercis à l'IFI et à l'ambassade de Suisse pour leurs encouragements (Terima kasih banyak kepada IFI dan Kedutaan Besar Swiss atas dorongan mereka)," tutur Caren kepada Tempo.

Pekan Frankofoni didukung oleh kedutaan besar negara-negara anggota Organisasi Internasional Frankofoni (OIF). Acara itu digelar sebagai bentuk pengenalan kebudayaan negara-negara penutur bahasa Prancis. 

Selain Prancis dan Siprus, negara-negara berbahasa Prancis turut mendukung acara ini, antara lain Kanada, Belgia, dan Maroko.

Setidaknya ada sekitar 93 negara yang tergabung dalam keanggotaan OIF. Organisasi itu didirikan sejak 1970 untuk mempromosikan keanekaragaman budaya dan bahasa, serta nilai-nilai perdamaian, demokrasi, dan hak asasi manusia.

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus