Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Sarajevo, ibu kota Bosnia dan Herzegovina, mengajukan tuntutan pidana terhadap seorang pengusaha Israel setelah mengalami pelecehan selama berbulan-bulan karena mendukung Palestina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tuntutan ini dilakukan Benjamina Karic karena Amir Gross Kabiri melecehkannya setelah ia menolak memenuhi permintaannya dan mengutuk serangan Israel di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Benjamina Karic mengajukan pengaduan ke Administrasi Kepolisian Federal terhadap Amir Gross Kabiri, presiden Abraham Group dan direktur eksekutif Aluminij Mostar.
''Saya menjadi sasaran orang ini ketika saya menolak mengizinkan plakat di Balai Kota ditutup untuk tujuan merayakan Hari Negara Israel, dan (karena menolak menanggapi) beberapa permintaan lain yang saya anggap provokatif,” kata Karik seperti dilansir Andolu pada Jumat 24 November 2023.
Menurut pernyataannya, dia hampir setiap hari menjadi korban pelecehan yang dilakukan Kabiri.
“Serangan itu menjadi lebih brutal ketika saya secara terbuka mengutuk pembunuhan warga sipil tak berdosa di Palestina, tapi juga pembunuhan warga sipil tak berdosa di Israel,” kata Karic.
Karic mengatakan Kabiri mengirimkan foto anak-anak yang dibunuh melalui jejaring sosial dan menuduhnya mendukung kelompok Palestina Hamas.
Langkah Karci mendapat dukungan dari komunitas Yahudi di Bosnia dan Herzegovina.
“Setelah saya memposting tadi malam tentang ketidaknyamanan yang saya alami akhir-akhir ini, tamu pertama yang saya sambut pagi ini di kantor saya adalah perwakilan komunitas Yahudi Sarajevo dan asosiasi La Benevolencija, yang datang untuk menyatakan dukungan mereka,” tulis Karic di platform X, dulunya Twitter.
“Dukungan ini merupakan tanda yang jelas bahwa saya telah menjadi target tanpa alasan,” kata Karic, menegaskan kembali pentingnya isyarat ini.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.
Korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 14.854 orang, kata kantor media pemerintah di daerah kantong yang diblokade itu, Kamis.
Korbannya termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 perempuan, sementara lebih dari 36.000 orang terluka, katanya.
Sekitar 7.000 orang masih belum ditemukan, termasuk lebih dari 4.700 anak-anak, tambahnya.
Sementara itu, korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi.
Pilihan Editor: Cina Damprat Israel di Rapat DK PBB karena Dianggap Tak Sopan
ANADOLU | N1