Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Lithuania melarang tampilan publik dari huruf "Z", pita hitam dan oranye St George, dan simbol-simbol lain yang dianggap mengekspresikan dukungan untuk invasi Rusia ke Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendaraan militer Rusia di Ukraina ditandai dengan huruf "Z", dan mulai muncul di media sosial dan pakaian di tempat lain untuk mendukung perang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu pita St George, yang pertama kali diperkenalkan sebagai penghormatan oleh Catherine the Great, telah menjadi penting di dunia berbahasa Rusia sejak separatis di Ukraina timur mengadopsinya sebagai simbol dukungan mereka untuk Rusia pada tahun 2014.
Sebelumnya sudah ada larangan pada tampilan publik simbol Soviet dan Nazi, parlemen menambahkan ketentuan untuk "simbol rezim totaliter atau otoriter yang digunakan di masa lalu atau saat ini digunakan untuk mempromosikan agresi militer, kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan atau dilakukan oleh mereka. "
Larangan serupa sebelumnya berlaku di Latvia dan Moldova. Jerman juga mempertimbangkan larangan tersebut.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada bulan Maret menyerukan larangan universal penggunaan huruf "Z" secara politik, dengan mengatakan itu menandakan "kejahatan perang Rusia, membom kota-kota, ribuan orang Ukraina yang terbunuh."
Anggota parlemen Lithuania juga menyetujui denda untuk pelanggaran ini dinaikkan menjadi 900 euro (hampur Rp14 juta) untuk orang dan hingga 1.500 euro atau Rp23 juta untuk perusahaan.
Reuters