Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PITTSBURGH - Sejumlah pemimpin dunia mengecam aksi serangan dan penembakan yang terjadi di sinagoge-rumah ibadah umat Yahudi-di Pittsburgh, Amerika Serikat. Perdana Menteri Inggris Theresa May menyatakan terkejut atas aksi serangan itu. "Tindakan ini memalukan dan pengecut," ujar May kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kanselir Jerman Angela Merkel menuturkan, "Kita semua harus berdiri melawan anti-Semitisme, di mana-mana." Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyerukan front persatuan bagi masyarakat sipil untuk menggulingkan kekuatan rasisme, antisemitisme, Islamofobia, dan bentuk-bentuk kebencian lainnya, seperti kefanatikan, diskriminasi, dan xenophobia. "Anti-Semitisme adalah ancaman terhadap nilai-nilai demokratis dan perdamaian, dan seharusnya tidak ada tempat lagi di abad ke-21," ujar Guterres.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serangan terhadap sinagoge di Pittsburgh terjadi saat sejumlah komunitas Yahudi sedang melakukan ibadah Sabbath pada Sabtu lalu. Stasiun televisi KDKA, mengutip sumber polisi, melaporkan seorang pria masuk ke gedung dan berteriak, "Semua orang Yahudi harus mati!" Dia menerobos masuk sambil melepaskan tembakan secara membabi-buta.
Sedikitnya 11 orang tewas dan enam orang lainnya terluka, termasuk empat polisi, saat baku tembak dengan pelaku serangan sinagoge Tree of Life itu. Sinagoge ini berada di area Squirrel Hill di Pittsburgh, yang banyak dihuni komunitas Yahudi sejak 1920-an.
Setelah baku tembak, polisi menangkap tersangka bernama Robert Bowers, laki-laki 46 tahun, yang berasal dari selatan Kota Pittsburgh. Direktur Keselamatan Publik Pittsburgh, Wendell Hissrich, mengatakan Bowers mengalami beberapa luka tembak dan dalam kondisi stabil. Bowers kemudian dibawa ke rumah sakit.
Jaksa federal menuduhnya dengan 29 tindak kejahatan, termasuk kekerasan dan pelanggaran kepemilikan senjata api serta melanggar undang-undang hak sipil Amerika. "Tindakan Bowers adalah yang terburuk dalam sejarah kemanusiaan. Kami mendedikasikan untuk penyelidikan dan penuntutan kasus ini," ujar jaksa federal Pennsylvania Barat, Scott Brady.
Agen khusus Biro Penyelidik Federal (FBI), Bob Jones, yang memimpin penyelidikan, mengatakan bahwa lokasi akibat serangan ini merupakan yang terburuk dalam 22 tahun terakhir. Jones mengatakan, saat beraksi, Bowers menggunakan senapan serbu dan tiga pistol. Setelah baku tembak, dia akhirnya menyerah. Jones yakin Bowers bertindak sendiri. "Kami belum mendapat informasi bahwa dia memiliki catatan kriminal."
Kelompok Yahudi yang tergabung dalam Liga Anti-Defamasi dan Dewan Yahudi untuk Urusan Masyarakat menggambarkan serangan ini adalah yang paling mematikan terhadap komunitas Yahudi dalam sejarah Amerika. Serangan serupa terjadi pada 13 April 2014. Saat itu, penembakan terjadi di pusat komunitas Yahudi dan komunitas pensiunan Yahudi di Overland Park, Kansas, dan menewaskan tiga orang. UN.ORG | REUTERS | BBC | VOA | CNN | SUKMA LOPPIES
Sosok Anti-Semit Pembenci Yahudi
ROBERT Bowers, pelaku penembakan di sinagoge di Pittsburgh, adalah sosok yang belakangan diketahui sebagai anti-Semit. Dari hasil penyelidikan, beberapa bulan sebelum beraksi, Bowers menumpahkan kekesalannya dengan unggahan di media sosial, yang menyebut para imigran sebagai "penjajah".
Bowers, 46 tahun, laki-laki asal selatan Kota Pittsburgh, bahkan pada Sabtu pagi sebelum beraksi sempat mengunggah tulisan di laman Gab. Dalam unggahannya, dia menyebut kelompok organisasi yang membantu pengungsi Yahudi, Hebrew Immigrant Aid Society, suka membawa penjajah yang membunuh kaumnya (warga Amerika). "Saya tidak bisa duduk dan menonton kaum saya dibantai. Saya akan masuk."
Dalam unggahan lainnya, Bowers menuliskan tidak memilih Trump sebagai presiden. "Saya juga tak punya dan mengenakan bahkan tak menyentuh topi MAGA (Make America Great Again, semboyan Trump)."
Gab merupakan layanan jejaring sosial Philadelphia, Pennsylvania, yang dibuat sebagai alternatif untuk Twitter. Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, kemarin, Gab.com memberikan konfirmasi bahwa profil dalam media sosial itu milik Bowers. Gab langsung menangguhkan akun tersebut dan menghubungi Biro Penyelidik Federal (FBI).
Agen FBI, Bob Jones, mengatakan Bowers tampaknya tidak memiliki catatan kriminal sebelum kejadian ini. Agen khusus FBI untuk wilayah Pittsburgh yang bertanggung jawab atas penyelidikan itu menyatakan masih menyelidiki motif serangan di Sinagoga tersebut. Dia menjelaskan, informasi ihwal unggahan di media sebagai penyelidikan pada tahap awal. "Kami akan melihat setiap aspek kehidupan tersangka," ujar Jones.
Adapun Presiden Trump mengatakan pelaku serangan itu bukan salah satu pendukungnya. "Tidak boleh ada toleransi untuk anti-Semitisme. Hal itu harus dikutuk, di mana pun ia muncul," ujar Trump dalam acara Future Farmers of America Convention di Indianapolis. BBC | REUTERS | CNN | SUKMA LOPPIES
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo