Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tank Israel di Jalur Gaza utara menembaki warga Palestina yang berusaha mendapatkan bantuan makanan pada Kamis. Serangan ini menewaskan 112 orang dan lebih dari 750 orang terluka menurut Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat 1 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Reaksi terhadap kematian tersebut mengalir dari seluruh dunia, dan banyak yang menggambarkan tindakan Israel sebagai “tidak dapat dibenarkan” dan “kejahatan terhadap kemanusiaan.”
AS Menuntut Jawaban
Presiden AS Joe Biden mengatakan serangan itu akan mempersulit perundingan gencatan senjata yang rumit dalam perang yang telah berlangsung hampir lima bulan tersebut. Gedung Putih menyebut kematian tersebut “sangat mengkhawatirkan.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan Amerika Serikat “segera mencari informasi tambahan mengenai apa yang sebenarnya terjadi.”
Washington akan memantau penyelidikan yang akan datang dengan cermat dan “mendesak untuk mendapatkan jawaban,” katanya.
Prancis Mengutuk Pembantaian Gaza
Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan, “penembakan yang dilakukan tentara Israel terhadap warga sipil yang mencoba mengakses makanan tidak dapat dibenarkan.”
“Peristiwa tragis” ini terjadi ketika “jumlah warga sipil Palestina yang semakin banyak dan tak tertahankan” menderita kelaparan dan penyakit, tambahnya, seraya mengatakan Israel harus mematuhi hukum internasional dan melindungi pengiriman bantuan kepada warga sipil.
Menulis di platform media sosial X bahwa “warga sipil Palestina telah menjadi sasaran tentara Israel”, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan “kecamannya yang paling keras” atas pembunuhan tersebut.
Turki Mengutuk sebagai Kejahatan Kemanusiaan
Turki menuduh Israel melakukan “kejahatan lain terhadap kemanusiaan” karena menembaki warga Gaza yang “kelaparan” ketika warga sipil mengais-ngais persediaan makanan yang semakin menipis.
“Fakta bahwa Israel… kali ini menargetkan warga sipil tak berdosa yang mengantre untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan, adalah bukti bahwa (Israel) secara sadar dan kolektif bertujuan untuk menghancurkan rakyat Palestina,” kata Kementerian Luar Negeri Turki.
Kolombia Membatalkan Pembelian Senjata Israel
Presiden Kolombia Gustavo Petro mengecam apa yang disebutnya sebagai “genosida” terhadap rakyat Palestina dan menghentikan pembelian senjata dari Israel, pemasok utama pasukan keamanan negaranya.
“Meminta makanan, lebih dari 100 warga Palestina dibunuh oleh (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu. Ini disebut genosida dan mengingatkan Holocaust,” tulis Petro di X. “Dunia harus memblokir Netanyahu.”
Spanyol dan Italia Tuntut Gencatan Senjata Segera
“Apa yang terjadi di Gaza tidak dapat diterima, dengan puluhan warga sipil Palestina tewas saat mereka menunggu makanan, menggarisbawahi pentingnya gencatan senjata,” tulis Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares di X.
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani juga menyerukan “gencatan senjata segera” di Gaza dan mendesak Israel untuk melindungi penduduk Palestina setelah “kematian tragis” tersebut.
“Kami sangat mendesak Israel untuk melindungi masyarakat di Gaza dan memastikan secara ketat fakta dan tanggung jawabnya,” katanya di X.
Perdana Menteri Giorgia Meloni menyatakan “kekecewaan dan keprihatinannya yang mendalam” atas kekerasan tersebut.
Kecaman PBB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk insiden tersebut dan “terkejut dengan banyaknya korban jiwa yang tragis dalam konflik tersebut”, kata juru bicaranya Stephane Dujarric.
“Warga sipil yang putus asa di Gaza membutuhkan bantuan segera, termasuk mereka yang berada di wilayah utara yang terkepung di mana PBB tidak dapat memberikan bantuan selama lebih dari seminggu,” kata Dujarric.
Uni Eropa Mengecam Pembantaian
Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengecam kematian tersebut sebagai hal yang “sama sekali tidak dapat diterima”.
“Saya ngeri dengan berita mengenai pembantaian lagi di kalangan warga sipil di Gaza yang sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan,” katanya di X.
Qatar Mengecam Pembantaian Keji
Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam “pembantaian keji yang dilakukan oleh pendudukan Israel” dan menyerukan “tindakan internasional yang mendesak” untuk menghentikan pertempuran di Gaza.
Laporan tersebut juga memperingatkan bahwa “pengabaian Israel terhadap nyawa warga Palestina... pada akhirnya akan melemahkan upaya internasional yang bertujuan menerapkan solusi dua negara, dan dengan demikian membuka jalan bagi perluasan siklus kekerasan di wilayah tersebut”.
Arab Saudi Serukan Gencatan Senjata
Kementerian luar negeri Arab Saudi mengutuk kematian tersebut dan menegaskan kembali “perlunya untuk segera mencapai gencatan senjata”.
Mereka juga memperbarui “tuntutannya kepada masyarakat internasional untuk mengambil posisi tegas guna mewajibkan Israel menghormati hukum kemanusiaan internasional, segera membuka koridor kemanusiaan yang aman, mengizinkan evakuasi korban luka, dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.”
AL ARABIYA