Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta besar AS, Harry Harris menjadi sasaran amarah dan protes sejumlah warga Korea Selatan lantaran berkumis. Kumis diplomat itu menjadi sasaran perbincangan penuh emosional di kalangan netizen Korea Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan CNN, Duta besar AS Harris telah menjadi sasaran penghinaan di media sosial dan oleh para netizen anonim di Korea Selatan gara-gara kumisnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Entah mengapa menjadi titik daya tarik di media sini," kata Harris, mantan Kepala Pasukan Pasifik AS kepada wartawan asing.
Ternyata, warga Korea Selatan belum mampu menghapus trauma panjang di masa penjajahan Jepang. Ketika itu, para pemimpin Jepang yang menguasai Korea Selatan seperti Hideki Tojo, perdana menteri yang kemudian dieksekusi setelah pengadilan perang dan Kaisar Jepang Hirohito memiliki kumis.
Selain berkumis, warga Korea Selatan semakin emosional karena Harris lahir dari seorang ibu warga Jepang. Fakta ini membuat kritikan terhadap Harris semakin kencang.
Sebelumnya, sejumlah warga Korea Selatan yang diorganisasi Jinbo, sekelompok aktivis warga negara progresif Korea Selatan, menggelar unjuk rasa di dekat tempat tinggal Harris di Seoul, 11 November 2019 menuntut dia keluar dari negara mereka.
Pengunjuk rasa membawa poster bergambar Harris dengan kumis kucing.
Diplomat senior AS ini mengatakan, dirinya memiliki kumis bukan karena dia keturunan Jepang, bukan karena gerakan kemerdekaan Korea atau bahkan bukan karena ayahnya.
"Saya besar bukan karena itu tapi karena saya bisa dan saya pikir saya menginginkannya dan saya lakukan," kata Harris.
Harris lebih lanjut menjelaskan, dia memiliki kumis untuk menandai babak baru hidupnya setelah dia pensiun sebagai komandan Armada Pasifik AS dan memulai karir diplomatnya.
"Saya tidak dapat tumbuh lebih tinggi, saya tidak dapat menumbuhkan rambut di atas kepala saya, namun saya dapat menumbuhkannya di depan kepala saya dan saya melakukannya. Tak ada hal lebih gila dibandingkan itu. Saya ingin berubah," ujarnya.
Duta besar AS itu pun menegaskan dirinya tetap punya kumis sekalipun menuai kritik dari warga Korea Selatan. Harris mengatakan, setiap keputusan yang diambilnya semata-mata karena dia duta besar AS untuk Korea Selatan.