Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Donald Trump tengah berupaya menghambat kemajuan yang dapat diraih oleh mantan Gubernur Carolina Selatan, Nikki Haley, di New Hampshire. Trump berusaha mengkontraskan momentum Haley dengan meluncurkan dukungan yang baru dari Negara Bagian Granit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, Gubernur Florida, Ron DeSantis, menolak untuk mengatakan apakah Trump dianggap sebagai ancaman terhadap demokrasi, tetapi ia memperkirakan bahwa mantan presiden tersebut mungkin enggan menerima hasil kaukus Iowa yang akan berlangsung bulan depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun pemilihan suara masih berlangsung, terdapat ketidakpastian sebelum pemilih utama Partai Republik memberikan suara mereka. Pada hari Jumat, Trump berusaha untuk menahan dukungan dari Gubernur New Hampshire, Chris Sununu, terhadap Haley di New Hampshire.
Dengan merilis daftar dukungan dari Granite State, Donald Trump mengumumkan dukungan dari beberapa tokoh politik di negara bagian tersebut, termasuk mantan Presiden Senat New Hampshire, Chuck Morse, yang mencalonkan diri untuk menggantikan Sununu sebagai gubernur pada pemilu tahun depan.
Profil Nikki Haley
Nikki Haley, nama yang dikenal oleh banyak orang sebagai seorang tokoh politik yang berkarir cemerlang dan penuh prestasi. Lahir pada 20 Januari 1972 di Bamberg, Carolina Selatan, Nimrata "Nikki" Haley, lahir dengan nama Nimrata Randhawa, tumbuh menjadi seorang pemimpin yang menginspirasi melalui dedikasinya terhadap dinamika politik Amerika Serikat.
Nikki Haley memiliki latar belakang keluarga yang berakar di India, dan ia mempertahankan identitas budaya tersebut sepanjang karirnya. Pendidikannya dimulai di Clemson University, di mana ia meraih gelar Sarjana Akuntansi. Pendidikan formalnya memberikan fondasi kuat dalam pemahaman bisnis dan keuangan, aspek yang menjadi kunci dalam kebijakan ekonomi yang diadvokasikan Haley selama kariernya.
Karier Awal dan Kiprah Politik Lokal
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Haley memasuki dunia bisnis sebagai akuntan. Namun, panggilan politik tidak dapat dihindari. Ia mulai terlibat dalam politik lokal di Carolina Selatan, menjadi anggota Dewan Kota Bamberg pada 1998. Pada 2004, Haley berhasil meraih kursi di Dewan Perwakilan Negara Bagian Carolina Selatan.
Ketertarikan Haley terhadap kebijakan energi dan ekonomi membuatnya menjadi figur yang dihormati di tingkat negara bagian. Pada tahun 2010, ia menciptakan sejarah dengan terpilih sebagai gubernur perempuan pertama di Carolina Selatan dan gubernur keturunan India pertama di Amerika Serikat.
Sebagai gubernur, Nikki Haley menunjukkan kepemimpinan yang inovatif dan tegas. Fokus utamanya adalah pada reformasi ekonomi, termasuk pengurangan pajak untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan menciptakan lapangan kerja baru. Kebijakan pro-angkatan pajaknya memberikan dampak positif terhadap perekonomian Carolina Selatan.
Selama masa jabatannya, Haley juga memberikan perhatian khusus pada masalah pendidikan. Ia memimpin reformasi pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara bagian tersebut. Kebijakan pro-pilihan sekolahnya dan dukungan terhadap guru mencerminkan komitmennya terhadap perbaikan sistem pendidikan.
Ketertarikan Haley terhadap kebijakan luar negeri menjadi sorotan nasional saat ia diangkat menjadi Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2017 oleh Presiden Donald Trump. Di sini, Haley menunjukkan kemampuan diplomasi yang luar biasa, memimpin Amerika Serikat dalam beberapa isu global yang sensitif, termasuk isu Timur Tengah dan Korea Utara.
Keterlibatannya di dunia internasional meningkatkan citra Amerika Serikat di mata dunia dan memberikan kontribusi signifikan terhadap diplomasi negara tersebut. Haley memberikan suara yang kuat dan jelas terkait dengan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia, memperkuat posisi Amerika Serikat dalam forum internasional.
ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | YUDONO YANUAR I