Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Empat belas polisi Suriah tewas dalam "penyergapan" oleh pasukan yang setia kepada pemerintah Bashar al Assad yang digulingkan di pedesaan Tartous, kata pemerintahan transisi. Ini terjadi ketika demonstrasi dan jam malam menandai kerusuhan paling luas sejak penggulingan Bashar al Assad lebih dari dua minggu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri dalam negeri baru Suriah mengatakan melalui Telegram pada Kamis 26 Desember 2024 bahwa 10 polisi juga terluka oleh apa yang disebutnya “sisa-sisa” pemerintahan Assad di Tartous.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri tersebut berjanji akan menindak siapa pun yang berani merusak keamanan Suriah atau membahayakan nyawa warga negaranya.
Sebelumnya, polisi Suriah memberlakukan jam malam di kota Homs, media pemerintah melaporkan, setelah kerusuhan di sana terkait dengan demonstrasi yang menurut penduduk dipimpin oleh anggota komunitas agama minoritas Alawi dan Syiah.
Reuters tidak dapat segera mengkonfirmasi tuntutan para demonstran, maupun tingkat kerusuhan yang terjadi. Laporan mengatakan pasukan keamanan disergap ketika mereka mencoba menangkap seorang mantan petugas sehubungan dengan perannya di penjara Saydnaya yang terkenal kejam, dekat ibu kota Damaskus.
Pintu penjara Suriah itu dibuka setelah pasukan oposisi yang dipimpin oleh “Hayat Tahrir al-Sham” (HTS) menggulingkan Assad bulan ini, lebih dari 13 tahun setelah penindasan brutalnya terhadap protes anti-pemerintah yang memicu perang yang telah menewaskan lebih dari 500.000 orang.
Lebih dari dua minggu yang lalu, kepresidenan Assad jatuh ke tangan pasukan pemberontak yang dipimpin oleh faksi Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS).
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris mengatakan tiga militan juga tewas dalam bentrokan tersebut. SOHR menambahkan bahwa pasukan keamanan kemudian mendatangkan bala bantuan.
Dalam perkembangan terpisah, pemerintah Suriah memberlakukan jam malam di pusat kota Homs, media pemerintah melaporkan. Laporan mengatakan hal ini terjadi menyusul kerusuhan setelah sebuah video yang konon menunjukkan serangan terhadap masjid Syiah sekte Alawit.
Kementerian dalam negeri Suriah mengatakan itu adalah video lama, yang berasal dari serangan pemberontak di Aleppo pada akhir November, dan kekerasan tersebut dilakukan oleh kelompok tak dikenal.
SOHR mengatakan satu demonstran tewas dan lima lainnya luka-luka di Homs.
Demonstrasi juga dilaporkan terjadi di berbagai daerah termasuk Kota Tartous dan Latakia, serta kampung halaman Assad di Qardaha.
Alawi adalah sekte minoritas Syiah yang menjadi asal muasal keluarga Assad, dan merupakan tempat sebagian besar elit politik dan militer rezim tersebut berasal. Mereka digulingkan oleh pemberontak Islam Sunni pada 8 Desember.
Serangan kilat yang dipimpin HTS yang dimulai dari timur laut Suriah dan menyebar ke seluruh negara mengakhiri kekuasaan keluarga Assad selama lebih dari 50 tahun.
Assad dan keluarganya terpaksa mengungsi ke Rusia.
HTS sejak itu berjanji untuk melindungi hak dan kebebasan banyak agama dan etnis minoritas di Suriah.
HTS ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan lainnya.
Pada Selasa, protes pecah di negara tersebut atas pembakaran pohon Natal, yang memicu seruan baru bagi pemerintah baru untuk melindungi kelompok minoritas.