Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva buka suara soal turis dari negaranya, yang menurut beberapa laporan menimbulkan kegaduhan dan terlibat dalam sejumlah kasus di Bali. Otoritas Bali telah mengusulkan agar kebijakan Visa on Arrival (VoA) bagi turis Rusia dicabut saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Duta Besar Vorobieva mengatakan pihaknya senantiasa mendorong wisatawan Rusia yang pelesiran ke Indonesia agar mematuhi peraturan yang berlaku. Dia pun meyakinkan mayoritas turis asal Rusia taat hukum.
"Tentu saja seperti bangsa mana pun, ada beberapa orang (Rusia) yang tidak terlalu taat hukum, dan tapi menurut saya itu bukan sesuatu yang kita harus fokuskan," kata Vorobieva dalam forum investasi dan pariwisata Indonesia-Rusia di Jakarta, Jumat, 17 Maret 2023.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva memberikan keterangan pers di Rumah Dinas Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Jakarta, Rabu, 23 Maret 2022. Vorobieva mengatakan kehadiran Putin akan ditentukan oleh berbagai hal. Namun hingga kini Putin berniat hadir di KTT G20 Bali. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sejumlah kasus yang melibatkan WNA, termasuk warga negara Rusia terjadi beberapa waktu ini, seperti pelanggaran lalu lintas hingga pemalsuan identitas. Pekan lalu, Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Direktorat Jenderal Imigrasi menangkap tiga warga Rusia yang menyalahi izin tinggalnya dengan bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).
WNA berinisial VS, IL dan TE ditangkap Imigrasi saat operasi pengawasan keimigrasian di wilayah Bali. Pihak Imigrasi saat itu mendapat informasi dari masyarakat ada vila di Seminyak yang diduga terjadi aktivitas mencurigakan.
“Petugas lantas bergegas menyambangi tempat tersebut dan berhasil menggerebek tiga pasang WNI dan WNA,” kata Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, Kamis, 9 Maret 2023, dalam keterangan resminya.
Gubernur Bali Wayan Koster mengusulkan pencabutan layanan visa yang diterbitkan saat kedatangan bagi warga negara Rusia, juga Ukraina. Koster mengatakan keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan mengenai maraknya laporan warga dua negara tersebut yang kerap melakukan pelanggaran hukum di Bali.
Alasan lainnya, menurut Koster, kondisi negara yang sedang berkonflik membuat warga dari dua negara ingin mencari kenyamanan di Bali. Jumlah WNA asal Rusia melalui VoA belum bisa segera dipastikan.
"Karena dua negara lagi perang, mereka enggak nyaman di negaranya. Mereka pun ramai-ramai datang ke Bali, termasuk orang yang tidak berwisata juga kembali untuk mencari kenyamanan, termasuk juga untuk bekerja. Negara lain tidak melakukan itu karena pelanggarannya tidak sesignifikan oleh WNA dari dua negara ini," kata Koster pada Ahad, 12 Maret 2023.
Vorobiev, dalam jumpa pers Jumat mengatakan, pihaknya berharap Pemerintah RI tidak mencabut VoA untuk warga Rusia.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun, seperti dikutip Antara pada Kamis, 16 Maret 2023, mengatakan tidak akan ada masalah jika akhirnya usulan gubernur untuk mencabut VoA bagi Rusia dan Ukraina diterima. Hingga berita ini diturunkan, Bagus belum menerima keputusan atas usulan yang disampaikan Gubernur Koster ke Kemenkumham RI dan tembusannya ke Menteri Luar Negeri RI.
DANIEL. A. FAJRI | ANTARA | EKA YUDHA SAPUTRA
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.