Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Empat 'Dosa' Clinton

21 Desember 1998 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Impeachment" seperti telah menjadi judul opera sabun paling populer menjelang akhir abad ke-21 ini. Setidaknya, ada lima wanita yang mengaku terlibat skandal seks dengan Presiden Clinton. Namun pengakuan Monica Lewinsky di depan Juri Agung pada 6 Agustus lalu adalah cerita paling sensasional tentang perilaku seksual Clinton. Bayangkan, melalui layar kaca televisi, kesaksian Monica telah membawa istilah "seks oral" ke dalam kehidupan sehari-hari keluarga Amerika. Skandal seks tak lagi hanya rumor di balik barikade informasi sejumlah presiden Amerika, tapi kini secara terbuka diakui sebagai perilaku sang Presiden: William Jefferson Clinton.

Clinton hanya salah seorang bintang opera sabun. Ada "bintang" lain yang sekelas dari Partai Republik: Bob Livingston, juru bicara Majelis Rendah. Livingston, 55 tahun, Jumat pekan lalu secara mengejutkan mengaku terlibat hubungan di luar nikah. Pengakuan ini diperkuat dengan hasil investigasi sebuah majalah yang menemukan empat wanita yang mengaku telah terlibat skandal seks dengan ayah lima anak ini. Namun Livingston berkilah bahwa skandalnya dengan wanita lain itu bukan dengan pegawainya atau pembantunya. Dan yang lebih penting--bedanya dengan skandal Clinton--ia tak pernah diminta bersaksi di bawah sumpah tentang skandal itu.

Meski Livingston tak bersih dari skandal seks, ia ikut mengobarkan kampanye impeachment terhadap Clinton. Komisi Peradilan Majelis Rendah melakukan voting terhadap empat pasal impeachment melawan Clinton pada Kamis, 10 Desember 1998. Pasal pertama: bersumpah palsu di depan Juri Agung tentang detail hubungannya dengan Monica Lewinsky. Pasal kedua: bersumpah palsu dalam pemeriksaan kasus skandalnya dengan Paula Jones. Pasal ketiga: menghambat proses peradilan, yakni menghalangi, menutupi, dan menghambat pembuktian kasus gugatan pelecehan seksual atas Paula Jones. Pasal keempat: menggunakan jabatannya selaku Presiden Amerika, secara sadar memberikan pernyataan publik yang tak sebenarnya, menyesatkan anggota kabinet--berharap mereka akan meneruskan pernyataan yang tak sebenarnya itu. Hasilnya, komisi peradilan menerima pasal pertama (21 suara setuju berbanding 16 suara tidak setuju), menerima pasal kedua (20 suara setuju berbanding 17 suara tidak setuju), dan menerima pasal ketiga (21 suara setuju berbanding 16 suara tidak setuju).

Setidaknya Clinton harus mengantongi 218 suara dari 435 anggota Majelis Rendah agar resolusi impeachment tidak bergulir ke Senat. Namun, perimbangan kekuatan di Senat yang beranggotakan 100 orang, yang terdiri dari 55 anggota Republikan dan 45 anggota Demokrat, tak terlalu menguntungkan Clinton. Jika dua pertiga suara di Senat--yang berarti 66 suara--memutuskan impeachment, Clinton akan menjadi satu-satunya presiden Amerika yang didepak dari Gedung Putih karena empat "dosa-dosa"-nya yang bermuara skandal seks.**

R.F.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus