Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Erdogan Kembalikan Surat Donald Trump yang Mengancam Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dirinya mengembalikan surat Donald Trump, yang mengancam agar Turki tidak melakukan invasi ke Suriah.

14 November 2019 | 18.00 WIB

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Turki Tayyip Erdogan selama konferensi pers bersama di Gedung Putih di Washington, AS, 13 November 2019. [REUTERS / Joshua Roberts]
Perbesar
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Turki Tayyip Erdogan selama konferensi pers bersama di Gedung Putih di Washington, AS, 13 November 2019. [REUTERS / Joshua Roberts]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dirinya mengembalikan surat Donald Trump, yang mengancam agar Turki tidak melakukan invasi ke Suriah utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Surat ini diberikan kembali kepada Tuan Presiden siang ini," kata Erdogan dalam konferensi pers bersama Trump di Gedung Putih, Rabu, seperti dilaporkan POLITICO, 14 November 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erdogan tidak langsung menjawab pertanyaan wartawan tentang mengapa ia mengabaikan permintaan Trump dan melanjutkan invasi ke daerah yang dikuasai oleh Kurdi, sebaliknya menggambarkan teroris di Timur Tengah yang telah membunuh warga Turki.

"Dan, kami mengembalikan surat yang telah kami terima," tambahnya.

Pernyataannya pada hari Rabu adalah menunjukkan kekesalan yang serupa mengenai surat Trump yang mengatakan kepada Erdogan untuk tidak menjadi "orang bodoh" atau "orang yang keras kepala".

"Mari kita bekerja sama lebih banyak!" tulis Trump dalam surat 9 Oktober. "Anda tidak ingin bertanggung jawab atas pembantaian ribuan orang, dan saya tidak ingin bertanggung jawab untuk menghancurkan ekonomi Turki - dan saya akan melakukannya."

Sebuah surat 9 Oktober dari Presiden AS Donald Trump kepada Presiden Turki Presiden Turki Tayyip Erdogan memperingatkan Erdogan tentang kebijakan militer Turki dan rakyat Kurdi di Suriah, dirilis oleh Gedung Putih di Washington, AS 16 Oktober 2019. [Gedung Putih / Selebaran melalui Reuters]

Turki menganggap kelompok-kelompok militan Kurdi yang beroperasi di Suriah utara sebagai teroris meskipun mereka bekerja dengan koalisi pimpinan-AS melawan ISIS, dan telah berusaha mengusir pasukan Kurdi dari Suriah utara.

Menurut The Hill, pemerintahan Trump menghadapi kecaman keras di Capitol Hill atas keputusannya untuk menarik pasukan AS dari wilayah tersebut, yang dilihat banyak orang membuka jalan bagi invasi Turki.

Dilaporkan sebelumnya bahwa Erdogan melemparkan surat ke tempat sampah setelah menerimanya.

"Untuk hubungan kita, tidak ada gunanya memikirkan surat ini," kata Erdogan kepada wartawan di bulan Oktober. "Ini bukan prioritas bagi kami, tetapi ketika saatnya tiba, kami ingin diketahui bahwa kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan."

Pada konferensi pers, Trump menunjukkan kekaguman terhadap Erdogan, dengan mengatakan ia adalah penggemar berat Erdogan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus