Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BERLIN - Negara-negara Eropa pada akhir pekan lalu melakukan sejumlah upaya untuk membantu Italia, negara yang paling parah terkena dampak wabah Covid-19, setelah korban tewas di negeri itu menembus angka 10 ribu jiwa. Jumlah ini telah melampaui Cina, negara yang menjadi episenter awal pandemi corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sabtu lalu, militer Jerman menerbangkan enam pasien Covid-19 dari wilayah terparah Italia ke Jerman Barat untuk mendapatkan perawatan. Sebuah pesawat angkatan udara Jerman mendarat di Bergamo, Italia utara. Armada itu akan kembali ke Cologne setelah mengambil pasien Italia yang akan dirawat di berbagai rumah sakit di wilayah Jerman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa pemerintah negara bagian Jerman telah menawarkan untuk mengambil pasien dari Italia. Beberapa pasien Italia sudah tiba di Jerman, dan Berlin juga menerima beberapa pasien dari Prancis bagian timur yang juga terpukul kasus virus corona.
Jerman memiliki banyak kasus virus corona, tapi tingkat kematiannya relatif rendah dibandingkan dengan Italia. Sistem kesehatan Berlin juga belum kewalahan oleh kasus-kasus parah sejauh ini.
Dalam kesempatan terpisah, tim tenaga medis Rusia yang terdiri atas ahli epidemiologi dan virologi Kementerian Pertahanan Rusia telah dikerahkan untuk melakukan disinfeksi di dua rumah sakit di Lombardy, Italia.
"Tim mendisinfeksi total 1.500 meter persegi ruang interior di rumah sakit ‘Casa Riposo’ untuk orang tua di Kota Nemuro," demikian pernyataan MoD Moskow, seperti dilansir Sputnik, Sabtu lalu.
Rusia juga membantu dengan meminjamkan peralatan dari angkatan militer negara itu untuk membersihkan jalan masuk ke rumah sakit dengan reagen. Petugas medis yang dikerahkan telah memeriksa dua fasilitas kesehatan tambahan di Lombardy dan siap untuk disinfeksi.
Sejauh ini, Rusia telah mengirim delapan tim medis dan lebih dari seratus virolog militer serta ahli epidemiologi ke Italia dalam upaya memperlambat penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19). Selain itu, Rusia telah mengirim lima pesawat yang berisi bantuan barang-barang yang dibutuhkan.
Jumlah korban meninggal di Italia masih di atas 800 kasus per hari, meskipun negara itu sudah memberlakukan karantina nasional. Melihat kondisi ini, Italia tampaknya akan memperpanjang lockdown yang seharusnya berakhir pada 3 April.
Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, pada Sabtu malam lalu mengatakan semua warga harus siap menghabiskan lebih banyak waktu di rumah. "Jika berpikir rasional, seseorang belum akan bisa membayangkan kembali ke kehidupan normal dengan cepat," kata Conte, dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi secara nasional.
Sementara itu, jumlah korban terinfeksi di Italia juga bertambah menjadi 92.472 orang, naik sekitar 6.000 kasus dalam sehari. FRANCE24 | SPUTNIK | CNN | SITA PLANASARI AQUADINI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo