Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Filipina yang baru Ferdinand Marcos Jr telah memulai lawatan ke Indonesia dilanjutkan ke Singapura. Ia putra seorang eks diktator, Ferdinand Emmanuel Edralin Marcos Sr, Presiden ke-10 Filipina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Marcos Jr atau lebih akrab disapa Bongbong. Lahir di Manila pada 13 September 1957. Soal pendidikan, Bongbong ke Oxford University dengan jurusan Diploma Khusus dalam Ilmu Sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setidaknya dia menempuh pendidikan di sana dari 1975 hingga 1978. Begitulah yang disampaikan legacy.senate.gov.ph, Bongbong kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di Wharton School of Business, University of Pennsylvania, Amerika Serikat.
Pada tahun 1981,dia telah menjadi Wakil Gubernur provinsi Ilocos Norte. Usianya terbilang muda, 23 tahun. Berselang dua tahun, 1983, ia menempati kursi eksekutif nomor wahid di provinsi yang sama hingga tahun 1986. Kekuasaannya berlanjut hingga tiga periode, 1998-2007.
Karir politik juga tercatat sebagai Anggota Kongres pada bidang Wakil Pemimpin Minoritas Dewan Perwakilan Rakyat di Distrik Kedua Ilocos Norte, 1992.
Di masa ini pula, Marcos Jr turut menyusun Undang-Undang Dasar Kepulauan Filipina (UU Republik No. 9522). Kemudian, selama 2010-2016, Politikus Filipina ini juga pernah menjabat sebagai Senator Filipina.
Peruntungan politik Bongbong tak selalu mulus, dia buntung di Pilpres Filipina pada 2016 yang lalu. Saat itu ia mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden.
Pil kekalahan ia dapat dari lawannya, wakil Camarines Sur, Leni Robredo, kala itu.
Pada 2021 Marcos Jr mengumumkan dirinya akan mencalonkan sebagai presiden Filipina di bawah partai politik Partido Federal ng Pilipinas (PFP).
Laman pbbm.com mencatat, pada 9 Mei 2022, ada lebih dari 50 juta orang Filipina hadir di tempat pemungutan suara dalam demonstrasi demokrasi terbesar yang pernah disaksikan negara itu.
Ketika suara dihitung, mereka mengungkapkan bahwa 31 juta orang Filipina, atau sekitar 58 persen memilih Bongbong Ferdinand Marcos Jr. Ini menjadikannya sebagai orang dengan penghitungan suara terbesar dari kandidat Presiden mana pun dalam sejarah negara itu.
RAHMAT AMIN SIREGAR
Baca juga : Pilpres Filipina, Putra Diktator Marcos Ferdinand Marcos Jr, Menang Telak