Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Gagal Diculik, Warga AS Tewas Ditembak di Ibu Kota Irak

Serangan terhadap orang asing, termasuk warga AS, jarang terjadi setelah kekalahan ISIS di Irak sekitar lima tahun lalu

8 November 2022 | 10.04 WIB

Anggota Pasukan Khusus Irak melakukan operasi militer 'Solid Will', saat melawan militan ISIS di gurun Anbar, Irak 23 April 2022. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Perbesar
Anggota Pasukan Khusus Irak melakukan operasi militer 'Solid Will', saat melawan militan ISIS di gurun Anbar, Irak 23 April 2022. REUTERS/Thaier Al-Sudani

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga Amerika Serikat (AS) yang bekerja untuk sebuah organisasi bantuan internasional di Irak tewas ditembak pada Senin di Baghdad. Sumber kepolisian Irak mengatakan kepada Reuters Selasa 8 November 2022 bahwa pembunuhan ini terjadi setelah upaya penculikannya gagal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Jenazah pria itu dibawa ke rumah sakit di distrik Karrada di ibu kota, dan laporan awal rumah sakit menunjukkan bahwa kematian itu disebabkan oleh peluru, sumber tersebut menambahkan. Seorang sumber polisi mengatakan korban membawa kartu identitas yang menunjukkan pekerjaannya adalah seorang guru bahasa Inggris.

Dua pejabat polisi Irak mengatakan bahwa pria itu sedang mengemudi di distrik Karrada ketika sebuah mobil memotongnya. Kemudian, orang-orang bersenjata melepaskan tembakan dari kendaraan lain yang membunuhnya. Istri dan anak pria itu juga berada di dalam mobil, tetapi mereka tidak terluka.

Sumber polisi lain mengatakan orang-orang bersenjata di dalam kendaraan melepaskan tembakan ke sebuah SUV yang membawa korban dan menembaknya hingga mati. "Penyelidikan awal kami dan saksi mata menunjukkan bahwa orang-orang bersenjata berusaha menculik warga Amerika," kata seorang mayor polisi Irak.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan selama konferensi pers bahwa mereka sedang menyelidiki laporan tersebut dan akan memberi tahu keluarga terdekat sebelum membuat pernyataan publik.

Serangan terhadap orang asing jarang terjadi setelah kekalahan ISIS di negara itu sekitar lima tahun lalu. Militer AS masih memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak, di mana mereka bertugas sebagai penasihat non-tempur bagi militer Irak.

REUTERS | FOX NEWS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus