Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Guandong - Sebuah gedung di Provinsi Guangdong menjadi sorotan pemerintah Amerika Serikat karena diduga menjadi lokasi petugas intelijen Cina untuk mengatur proses peretasan komputer secara global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini adalah Gedung Provinsi Guangdong untuk Pusat Urusan Internasional, yang terletak di Kota Guangzhou.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gedung ini menjadi kantor dari Kementerian Keamanan Negara Cina. Salah satu petugas intelijen di sini mengarahkan peretas dari Cina bernama Li Xiaoyu, 34, meretas layanan email dari kelompok Hak Asasi Manusia Myanmar.
“Petugas itu memberi peretas malware “zero-day”, yang memungkinkan peretas untuk mengeksploitasi kelemahan dari software email,” begitu dilansir media News dari Australia pada Rabu, 22 Juli 2020.
Selain mengumumkan tuntutan kepada Li Xiaoyu, pemerintah Amerika Serikat lewat kementerian Kehakiman juga menuntut peretas kedua yang bernama Dong Jiazhi.
Keduanya dituduh berupaya mencuri hasil riset Covid-19 dan mencuri hak kekayaan intelektual yang bernilai ratusan juta dolar atau triliunan rupiah.
Li Xiaoyu diduga telah meretas belasan perusahaan termasuk menyasar aktivis, dan demonstran anti-Cina selama lebih dari 10 tahun terakhir. Dia memberikan semua informasi hasil peretasan kepada petugas intelijen dari kementerian Keamanan Negara Cina.
Soal tudingan ini, juru bicara kementerian Luar Negeri Cina telah membantah. Cina meminta agar Amerika Serikat menghentikan tudingan soal peretasan komputer ini karena dianggap mencemarkan nama baik.