Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Gedung Putih Amerika, Punya Ratusan Kamar dan Pernah Dibakar Inggris

Salah satu bangunan ikonik dan bersejarah di negeri Paman Sam adalah Gedung Putih Amerika, punya ratusan kamar dan seluas 55 ribu kaki persegi.

24 Mei 2021 | 09.52 WIB

Warna-warni kembang api menghiasi Gedung Putih setelah pelatikan Presiden Joe Biden dan wakil presiden Kamala Harris di Washington, 21 Januari 2021. Joe Biden sah menjabat Presiden AS ke-46 setelah sumpah jabatan oleh Ketua Mahkamah Agung John Roberts pada Rabu sore waktu Washington. REUTERS/Andrew Kelly
Perbesar
Warna-warni kembang api menghiasi Gedung Putih setelah pelatikan Presiden Joe Biden dan wakil presiden Kamala Harris di Washington, 21 Januari 2021. Joe Biden sah menjabat Presiden AS ke-46 setelah sumpah jabatan oleh Ketua Mahkamah Agung John Roberts pada Rabu sore waktu Washington. REUTERS/Andrew Kelly

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu bangunan ikonik dan bersejarah di negeri Paman Sam yaitu Gedung Putih Amerika atau White House yang menjadi kediaman bagi Presiden Amerika Serikat. Bangunan ini memiliki enam lantai yang mencakup total seluas 55.000 kaki persegi.

Pembangunan White House diinisiasi oleh presiden pertama Amerika Serikat, George Washington yang ingin membuat sebuah bangunan yang menjadi istana kepresidenan. George memilih lokasi Gedung tersebut di daerah Pennsylvania, Washington D.C. Ketika membangun Gedung tersebut, untuk desain bangunan diajukan oleh arsitektur kelahiran Irlandia, James Hoban.

Ketika membangun White House, James mengadopsi bangunan dengan gaya Palladian. James juga merancang gedung ini dengan diisi lebih dari 100 ruangan dan untuk material yang digunakan berasal dari batu pasir yang diimpor dari tambang di sepanjang Aquia Creek di Virginia. Dalam pembangunan ini James diberi komisi dan reward lima ratus dolar.

Untuk pertama kalinya, bangunan ini ditempati oleh presiden kedua Amerika, John Adams. Hal ini ditengarai seluruh pemerintahan federal di pindahkan dari Philadelphia ke Washington pada 1800. Ketika John menempati tempat tersebut, rumah kepresidenan itu belum rampung dikerjakan.

Memasuki abad ke-19, gedung itu menjadi simbol kota federal yang baru dan terhubung dengan gedung kongres Amerika Serikat. Setelah ditinggali John Adams, rumah ini ditempati oleh Thomas Jefferson, presiden ketiga Amerika yang dilantik pada 1801. Thomas yang memiliki semangat Republikan kerap mengundang rakyatnya saat pagi hari dan juga memperbaharui desain interior White House dengan perabotan elegan yang mengadopsi gaya Louis XVI.

Menukil dari Britannica.com, selama perang 1812 terjadi, White House sempat dibakar oleh tantara Inggris. Hal inilah yang membuat James Madison, presiden keempat Amerika dan keluarganya mengungsi dari kota tersebut.

Setelah kejadian tersebut, White House Kembali di rekonstruksi oleh Hoban, namun pembangunan itu belum rampung hingga masa kepresiden James Madison berakhir (1817). Rekonstruksi ini dilanjutkan pada masa kepresidenan James Monroe.

Perubahan Kembali terjadi pada masa kepemimpinan Theodore Roosevelt yang membuat kamar-kamar di lantai dua White House diubah dari kantor-kantor staf presiden menjadi tempat tinggal keluarga. Hal ini dikarenakan banyaknya anggota keluarga Roosvelt yang berada disana.

Selain itu, ia menambahkan berbagai ruang tambahan untuk peliharaan anak-anaknya serta menambah ruang-ruang untuk anggota kepresidenan yang berada di sayap barat bangunan tersebut.

Pembangunan besar-besaran terakhir kali dilakukan pada masa pemerintahan Presiden John F Kennedy. Orang yang bertanggung jawab atas pembangunan tersebut ialah istrinya Kennedy, Jacqueline Kennedy.

Hal ini dilakukan mengingat selera Jacquelin terhadap barang-barang bernilai seni dan bersejarah. Ia menjadikan Gedung Putih Amerika sebagai pusat budaya nasional dan membangkitkan minat publik akan keindahannya dengan melakukan tur mansion tersebut di televisi pada 1962.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Anjing Joe Biden Diizinkan Kembali ke Gedung Putih

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus